Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

WHO Minta Larangan Bepergian Dihapus karena...

WHO Minta Larangan Bepergian Dihapus karena... Kredit Foto: Getty Images/AFP/Fabrice Coffrini

Situasi telah berubah secara dramatis sejak deklarasi dibuat.

"Ketika saya menyatakan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional pada 30 Januari, ada kurang dari 100 kasus di luar China dan tidak ada kematian," kata Tedros.

Tetapi sejak itu, jumlah kasus telah melonjak melewati 16 juta dengan hampir 650 ribu kematian di seluruh dunia.

"Covid-19 telah mengubah dunia kita. Ia telah menyatukan orang, komunitas, dan bangsa, dan membuat mereka terpisah," ujar Tedros.

WHO telah menghadapi kritik dari tempat-tempat tertentu untuk tanggapannya. Beberapa tuduhan itu mengatakan bahwa WHO bertindak terlalu lambat, namun dengan keras dibantah oleh WHO.

"Selama enam bulan terakhir, WHO telah bekerja tanpa lelah untuk mendukung negara-negara mempersiapkan dan menanggapi virus ini," kata Tedros.

"Saya sangat bangga dengan organisasi kami, WHO, dan orang-orangnya yang luar biasa dan upaya mereka," ujarnya menambahkan.

Tedros selama berbulan-bulan menghadapi serangan tanpa henti dari Presiden AS Donald Trump yang menuduh WHO sebagai "boneka China". Awal bulan ini Trump memanfaatkan ancamannya untuk mulai menarik AS, yang sebelumnya merupakan donor terbesar WHO dari organisasi.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: