Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan penandatangan kerja sama BUMN dengan ITB ini, merupakan peletakan pondasi agar perekonomian nasional ke depan lebih stabil.
"Dengan pengembangan bioenergy, kita bisa mengurangi ketergantungan kepada import BBM," ujar Bambang dalam keterangannya.
Dirut Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan, kebutuhan energi di Indonesia terus meningkat, sehingga ketahanan energi adalah suatu keharusan. Sangat tepat ketika Pemerintah Indonesia menetapkan kebijakan untuk mulai melakukan transisi ke arah new and renewable energy.
Nicke menegaskan, di dunia juga terjadi global mega trend dari sisi energi, dimana mulai dari 2030 pertumbuhan dari new and renewable energy ini akan lebih tinggi dibandingkan energi fossil.
Oleh karena itu, tepat sepuluh tahun sebelumnya, Pertamina menetapkan tonggak bersejarah untuk mulai menyiapkan pabrik katalis merah putih untuk mengoptimalkan pengembangan bioenergy di Indonesia.
"Dengan global megatrend ini, Pertamina telah menetapkan visi ke depan untuk melakukan transisi energi dengan mengoptimalkan sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Dan sawit adalah salah satu sumber daya alam yang sangat banyak di Indonesia sehingga bioenergy yang akan banyak kita kembangkan adalah berbahan dasar sawit," tutur Nicke.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Fajria Anindya Utami