Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

50 Tahun TIKI: Menggerakkan Roda Ekonomi Negeri

50 Tahun TIKI: Menggerakkan Roda Ekonomi Negeri Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kesuksesan Batik Trusmi Sinar Mulia 1978 menembus pasar internasional menjadi salah satu bukti manfaat dan peran TIKI dalam menggerakkan roda perekonomian di daerah.

Juwisa (75 tahun), pengrajin batik tulis tradisional asal Cirebon, tampak tekun melukiskan corak di atas kain berbahan tenun. Keringat mengalir di seluruh tubuhnya, suhu di ruangan agak panas karena kompor berisi lilin terus menyala. Sang istri, Kaeni (65 tahun), duduk di sebelahnya seraya menyanting motif batik menggunakan lilin panas tersebut.

Baca Juga: 50 Tahun TIKI: Memupuk Asa Generasi Muda

Ia mengisahkan dirinya bersama sang istri membangun usaha Batik Trusmi Sinar Mulia 1978 demi melestarikan budaya batik di Trusmi, Cirebon. Angka 1978 diambil dari tahun pernikahan mereka berdua pada 1978 silam. Pada awal merintis usaha, ia biasa menjual hasil produksi kepada para juragan pengepul batik di wilayah tersebut.

"Sejak awal menikah sampai memiliki tujuh anak, kami masih menjual batik ke juragan-juragan di sini. Usaha kami sulit sekali maju," katanya kepada Warta Ekonomi, beberapa waktu lalu.

Perjuangan Juwisa dan Kaeni melestarikan Batik Cirebon memang tidak mudah. Ia pernah tertipu oleh salah seorang pengepul batik sehingga kesulitan mengangsur cicilan pinjaman modal usaha ke perbankan. Ketika masuk masa jatuh tempo, ia pun terpaksa menjual rumah mereka untuk membayar utang-utang tersebut.

"Saat itu anak saya masih kecil-kecil. Mereka terpaksa putus sekolah agar bisa membantu kami membatik. Kami produksi batik dan jual rugi ke juragan agar bisa makan dan bayar cicilan utang," tuturnya.

Kabar baik datang pada tahun 2015 ketika Pemerintah Kabupaten Cirebon memfasilitasi kios gratis kepada para pengrajin batik di Trusmi. Ia dan sang istri mendapat jatah satu kios untuk menjajakan produksi batik mereka di Centra Batik Cirebon. Pada tahun 2016 salah satu anak mereka berinisiatif untuk memasarkan produk Batik Trusmi Sinar Mulia 1978 di media sosial Facebook dan Instagram.

Pria yang merupakan generasi ketiga dari pengrajin batik tulis Cirebon ini mengatakan bisa memperluas jangkauan pasar ke seluruh Indonesia. Bahkan, mereka memiliki pelanggan tetap dari luar negeri khususnya Singapura.

"Kami memakai jasa TIKI untuk pengiriman produk batik ke konsumen. Anak saya rajin menyimpan resi pengiriman untuk diarsipkan," katanya.

Mereka selalu menggunakan jasa TIKI sejak pertama kali berjualan melalui media sosial. Alasan mereka menjadi pengguna setia TIKI karena layanan perusahaan jasa pengiriman bernama lengkap PT Citra Van Titipan Kilat ini sangat memuaskan. Selain itu, lokasi gerai TIKI terdapat di mana-mana sehingga mudah terjangkau.

Jaringan Distribusi Luas

Operational & Network Director TIKI, Ahmad Ferwito, mengatakan pihaknya memiliki komitmen kuat untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha terkait jasa pengiriman. Salah satu perwujudan dari komitmen tersebut ialah dengan cara memperluas jaringan distribusi ke seluruh wilayah Indonesia.

"Diawali dengan dua cabang utama di Pangkalpinang dan Semarang, saat ini TIKI telah memiliki jaringan operasional yang meliputi 66 kota besar di Indonesia, didukung oleh lebih dari 500 kantor perwakilan, lebih dari 3.700 gerai, dan lebih dari 6.000 karyawan di seluruh Indonesia," katanya kepada Warta Ekonomi melalui pesan tertulis.

Ahmad Ferwito menjelaskan TIKI sudah melayani 514 kabupaten atau kota di seluruh Indonesia sehingga menjadikannya sebagai perusahaan jasa pengiriman milik swasta dengan jaringan pengiriman terluas di Indonesia.

"Mayoritas dari 82.505 kelurahan/desa di Indonesia sudah terlayani oleh TIKI," katanya.

Ia mengakui backbone dari jasa pengiriman adalah jaringan fisik yang luas. Ia menjelaskan konsep pengembangan jaringan TIKI terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu dengan model yang berbeda-beda seiring dengan kebutuhan perusahaan. Salah satunya adalah dengan membuka kesempatan waralaba.

"TIKI memberikan kesempatan kepada para mitra waralabanya untuk bertumbuh bersama dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah mereka masing-masing," sebutnya.

Disampaikan, TIKI tidak hanya melayani masyarakat melalui jaringan yang tersebar di seluruh pelosok negeri, namun juga memainkan peran yang penting dalam menggerakkan roda aktivitas ekonomi di Indonesia melalui inovasi layanan pengiriman yang disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha.

"TIKI juga terus melakukan inovasi produk dan layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dari zaman ke zaman. Hingga saat ini TIKI memiliki delapan produk unggulan dan 12 layanan dan fitur tambahan untuk memberikan kemudahan dan fleksibilitas transaksi kiriman dengan TIKI," paparnya.

Menggerakkan Ekonomi Negeri

Komitmen TIKI untuk terus memperluas jaringan distribusi dan menggerakkan roda aktivitas ekonomi di Indonesia tentu perlu mendapat apresiasi. Apalagi, di tengah ancaman resesi ekonomi yang menghantui Indonesia pada saat ini.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto, mengatakan Covid-19 memiliki dampak signifikan bagi kehidupan dan mata pencaharian masyarakat Indonesia. Ia mengatakan krisis ekonomi pada tahun 2020 ini lebih parah dibandingkan tahun 2008 karena kinerja seluruh sektor terkena dampak negatif mulai dari korporasi besar hingga para pelaku UMKM.

Secara makro, tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pelemahan cukup signifikan pada kuartal I-2020 yang hanya tumbuh 2,97 persen atau di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang berada di atas lima persen. Kemudian pada kuartal II-2020, perekonomian Indonesia diproyeksi akan minus hingga 3,8 persen.

"Untuk itu, dibutuhkan kerja sama yang solid dan partisipasi dari seluruh elemen bangsa ini untuk bergerak maju dan bangkit sebagai kesatuan. Sektor swasta juga dapat memainkan peran penting dalam mendukung pemulihan ekonomi," terangnya.

Ahmad Ferwito menegaskan TIKI terus berkomitmen untuk menggerakkan roda perekonomian Tanah Air dan menghubungkan komunitas dari seluruh pelosok Indonesia melalui akses distribusi yang luas serta layanan yang inovatif berbasis teknologi.

"Dalam menjalankan komitmen tersebut, kami menjalankan bisnis ini dengan berpegang pada budaya perusahaan yang telah mengakar," pungkasnya.

Budaya perusahaan yang dimaksud ialah (1) Amanah: bisa dipercaya dalam melaksanakan tugas dengan jujur dan penuh tanggung jawab; (2) Komunikasi: menyampaikan dan menerima informasi dalam rangka menyamakan persepsi; (3) Komitmen: kesungguhan dalam melaksanakan kesepakatan.

Kemudian (4) Kerja Sama: interaksi yang saling menghargai untuk mencapai tujuan perusahaan dan (5) Pikiran Terbuka: menerima perbedaan untuk perbaikan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Bagikan Artikel: