Di tengah pelambatan ekonomi dan ancaman resesi akibat pandemi Covid-19, sektor UMKM dan koperasi kini diharapkan bisa menjadi pilar utama untuk menggerakkan dan menggairahkan ekonomi nasional.
Melalui kebijakannya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan untuk mempercepat pemberian relaksasi dan bantuan likuiditas kepada koperasi dan UMKM agar mereka bangkit kembali menjadi aktor utama penggerak ekonomi nasional.
Bantuan likuiditas untuk sektor koperasi dan UMKM itu senilai total Rp123,46 triliun yang merupakan bagian dari anggaran program pemulihan ekonomi secara nasional. Selain bantuan likuiditas, anggaran untuk menggerakkan sektor ekonomi kecil dan menengah juga disalurkan melalui program subsidi bunga kredit usaha rakyat (KUR), serta penempatan dana pemerintah di bank-bank swasta untuk restrukturisasi kredit UMKM dan koperasi.
Baca Juga: Indonesia Gandeng Inggris Percepat Ekonomi Rendah Karbon
Baca Juga: Doa Jokowi: Semoga Belanja Pemerintah Selamatkan Ekonomi Kita
Menanggapi kebijakan itu, Wahab Afwan, Managing Director Energy+ Indonesia Marketing Communicatin Hub, mengatakan, kebijakan itu telah sesuai dengan yang diharapkan. Menurutnya, kontribusi sektor UMKM terhadap ekonomi nasional mencapai 60% dan menyerap sekitar 90% pasar tenaga kerja. Sehingga kebijakan itu sudah sesuai sasaran.
"Gotong royong UMKM merupakan kunci ketahanan ekonomi nasional di masa pandemi seperti sekarang. Kebijakan itu diharapkan bisa menggairahkan kembali usaha di sektor ini," ujar Wahab di Jakarta dalam keterangan tertulis, Senin (3/8/2020).
Menurut Wahab, yang juga calon peserta pendidikan Lemhannas RI, dirinya bersama dengan Energy+ Indonesia Marketing Communication Hub, akan turut berkontribusi langsung dalam program nasional untuk menggerakan kembali sektor ekonomi UMKM ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: