Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kenangan Dahlan Iskan tentang Djoko Tjandra dan Bos Bank Bali

Kenangan Dahlan Iskan tentang Djoko Tjandra dan Bos Bank Bali Kredit Foto: Istimewa

Hingga sampai batas 3 bulan belum ada kesepakatan yang bisa dilanjutkan dengan penandatangan final. Keesokan harinya, sontak Bank Bali dinyatakan BTO atau bank dalam take over.

"Saya merasa ada pihak yang berusaha agar Bank Bali di-BTO agar tidak perlu berurusan dengan keluarga Rudy Ramli," ujar Rudy kepada Dahlan.

Baca Juga: Lebih Bahaya Mana, Harun Masiku atau Djoko Tjandra?

Rudy disebut bahwa belakangan baru tahu ada surat permintaan BTO dari Standard Chartered. Saat itu, Bank Bali memang masih punya tagihan ke BPPN sebesar Rp900 miliar. Uang itulah yang dulu dipinjamkan ke bank lain atas anjuran BI agar Bank Bali tidak menempatkan uang lagi di BI.

"Untuk menagih yang itulah, sulitnya bukan main. Ada saja alasannya. Termasuk karena Bank Bali dianggap terlambat melaporkan pinjaman uangnya ke bank lain. Di situlah Djoko Tjandra turun tangan. Djoko mengaku punya banyak kenalan di dalam pemerintahan, mulai Jaksa Agung Baramuli sampai politikus Setya Novanto," ungkap Dahlan.

Mereka, lanjut Dahlan, memberikan gambaran bahwa tagihan itu akan cair dalam 1 pekan. Namun ternyata tidak, bahkan hingga dua minggu. Karena itu, Rudy Ramli tidak mau menyerahkan surat tagihan ke Djoko Tjandra. Sebab, Djoko Tjandra juga belum memberikan jaminan surat berharga sebesar nilai tagihan. Kontrak cessie dengan Djoko Tjandra pun berakhir dengan gagal tagih.

Tak berhenti di situ, makin banyak pihak yang ingin membantu Bank Bali untuk menagihkannya dengan motif agar mendapatkan bagian yang besar.

Sampai suatu saat Djoko Tjandra menghubungi Rudy Ramli lagi dan mengatakan bahwa "uangnya siap cair agar surat tagihan diserahkan," ujar Rudy menirukan pembicaraaan saat itu. Benar saja, lanjut Dahlan, uang senilai Rp900 miliar itu masuk ke Bank Bali.

"Begitu uang sudah masuk ke rekening Bank Bali, Rudy Ramli kabur ke luar negeri. Tidak ada yang bisa mengontaknya. Tapi situasi membuat Rudy menyerah dan Djoko Tjandra minta bagian Rp500 miliar. Rudy Ramli tidak berkutik. Ia ingin selamat," ucap Dahlan.

Fee sebesar Rp500 miliar itu pun membuat nama Setya Novanto terkenal untuk pertama karena berhubungan erat dengan Djoko Tjandra. Uang itu lantas dikembalikan ke Bank Bali dalam bentuk rekening eksro yang tidak bisa dicairkan siapa saja menunggu status hukum uang tersebut.

"Djoko Tjandra/Setya Novanto tetap merasa uang itu hak mereka sebagai tukang tagih. Maka Setya Novanto pun maju ke pengadilan. Ia menggugat bahwa uang Rp500 miliar itu miliknya. Pengadilan mengabulkan gugatan Setya Novanto pun sampai tingkat banding dan kasasi. Sejak itulah orang mengenal Setya Novanto sebagai orang kuat," beber Dahlan.

Saat itu, lanjut Dahlan, Rudy kehilangan segala-galanya mulai dari bank, uang tagihan, dan juga istri. Dia lebih banyak terlihat seperti orang tertekan dan sempat percaya dengan ilmu hitam.

"Tapi kini Rudy Ramli sudah punya pendamping lagi. Setelah hampir 20 tahun hidup sendiri," tulis Dahlan.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: