Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setuju Gak Setuju, Inilah Fenomena Alam Paling Ditunggu, Apa ya?

Setuju Gak Setuju, Inilah Fenomena Alam Paling Ditunggu, Apa ya? Kredit Foto: NASA. JPL-CALTECH
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sepanjang 2020 ini, kita mengalami sejumlah fenomena alam yang menarik mulai dari gerhana hingga kehadiran ‘Supermoon’. Satu fenomena alam yang tidak kalah menarik adalah hujan meteor. Pada awal Januari lalu, kita sudah mengalami hujan meteor Quadrantid.

Ternyata hujan meteor Quadrantid termasuk hujan meteor yang besar. Saat peristiwa itu terjadi, kita bisa melihat lebih dari 100 ‘bintang jatuh’ setiap jam.

Baca Juga: NASA Luncurkan Balon Raksasa untuk Pelajari Kosmos

Sedangkan pada Juli hingga Agustus, kita siap-siap menyaksikan hujan meteor Delta Aquarid dan Perseid. Saat fenomena alam itu terjadi setiap meteor yang melintas tampak berkilau dan meninggalkan jejak cahaya.

Nah, mungkin ada yang bertanya-tanya, bagaimana hujan meteor bisa terjadi? Lewat situs resminya, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menjelaskan hujan meteor terjadi karena Bumi berpapasan dengan benda angkasa yang lewat dan debu batuan yang terbawa masuk ke dalam atmosfer Bumi.

Pertemuan ini mengakibatkan adanya gesekan antara atmosfer Bumi dan meteoroid yang datang dari luar atmosfer Bumi. Meteorid adalah pecahan dari komet atau asteroid yang melayang-layang secara bebas dan tidak mengelilingi benda apa pun.

Benda angkasa ini berpapasan dengan Bumi karena ia juga mengorbit ke matahari. Saat memasuki atmosfer Bumi, benda angkasa ini habis terbakar dengan panas hingga mencapai 1.650 derajat Celsius.

Proses pembakaran inilah yang dilihat mata manusia sebagai meteor jatuh. Biasanya, peristiwa terbakarnya meteorid terjadi pada ketinggian 70-100 km dari permukaan Bumi.

Tidak jarang peristiwa munculnya meteor ini berlangsung lebih sering dari biasanya. Selain itu, lintasan hujan meteor tampak seperti muncul dari satu daerah tertentu di langit.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: