Harga Bitcoin tercatat menembus US$11.300 atau sekitar Rp170 juta pada beberapa hari yang lalu. Atau berarti kenaikannya lebih dari dua kali sejak awal 2020. Sementara harga emas berada pada level US$70 atau Rp1 jutaan.
Oscar mengatakan, emas dan Bitcoin memiliki sisi yang sama, komoditas ini tidak mempan diterpa krisis global seperti wabah Covid-19. Karena yang memengaruhi harga hanyalah supply dan demand atau pasokan dan permintaan.
"Saat pandemi banyak orang yang beralih ke emas dan Bitcoin. Ini membuat permintaannya meningkat. Sehingga harga keduanya juga meningkat," kata Oscar.
Bitcoin Masih Layak Dibeli Saat Ini
Oscar mengatakan, masih belum terlambat jika ingin membeli Bitcoin saat ini, meski harganya sudah tinggi. Beberapa waktu lalu, analis dari media Bloomberg Amerika Serikat menyatakan harga Bitcoin akan mengalami bullish di sepanjang tahun ini.
Daya beli Bitcoin disebut masih akan tinggi pada beberapa waktu ke depan. Ada beberapa faktor yang mendorong permintaan Bitcoin. Salah satunya kebijakan di negara-negara maju yang memperlonggar aturan cryptocurrency sebagai langkah stimulus menghadapi krisis global.
Misalnya, Amerika Serikat sudah memperbolehkan bank mengelola cryptocurrency. Eropa juga siap mengeluarkan kebijakan yang ramah terhadap kripto. Kebijakan tersebut akan mendorong daya beli cryptocurrency dan berujung pada peningkatan harga.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti