Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Rupiah Hari Ini Bikin Dolar AS dan Mata Uang Asia Bergetar

Rupiah Hari Ini Bikin Dolar AS dan Mata Uang Asia Bergetar Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Rabu (18/3) hingga pukul 10.09 WIB, nilai tukar rupiah melemah 140 poin atau 0,93 persen ke posisi Rp15.223 per dolar AS. | Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks dolar AS tercatat jatuh hingga ke level terendah sejak Mei 2018 lalu di angka 92,495 pada Rabu, 5 Agustus 2020. Sementara itu, pada Kamis, 6 Agustus 2020, indeks dolar AS ditutup lebih tinggi pada angka 93,04.

Baca Juga: Terbang Rp40.000, Cek Harga Emas Hari Ini, Jumat 7 Agustus 2020

Walau pasar tengah menanti rilis data ketenagakerjaan pada Jumat, 7 Agustus 2020 hari ini, dolar AS terpantau menguat hampir di hadapan semua mata uang. Dilansir dari RTI, dolar AS perkasa atas dolar Australia, euro, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, dan franc. Hampir semua mata uang Asia juga ikut tunduk, yaki yen, yuan, won, dolar Singapura, baht, dan dolar Taiwan. 

Baca Juga: Resesi di Depan Mata, Gerak Rupiah Bikin Sulit Berkata-Kata

Untungnya, nilai tukar rupiah tak ikut menjadi korban sang safe haven. Sebaliknya, rupiah justru membuat dolar AS bergetar di kisaran level Rp14.500-an. Hingga pukul 09.45 WIB, rupiah terapresiasi 0,16% ke level Rp14.527 per dolar AS. 

Level terbaik yang dicapai rupiah sejak pagi tadi berada di angka Rp14.503 per dolar AS. Rupiah juga turut menekan tiga mata uang global lainnya, yakni dolar Australia (0,46%), euro (0,36%), dan poundsterling (0,31%). 

Setali tiga uang, pasukan Asia juga ikut disapu bersih. Rupiah menempati posisi terbaik Asia dan unggul atas baht (0,60%), ringgit (0,52%), won (0,49%), yuan (0,48%), dolar Singapura (0,33%), dolar Taiwan (0,26%), yen (0,21%), dan dolar Hong Kong (0,16%).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: