Hal tersebut, lanjut Perry, membutuhkan sinergitas dari semuanya sehingga efektif mendukung upaya untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan ekonomi syariah dunia.
"Selain itu, upaya yang istikamah dalam mendorong ekonomi syariah diyakini dapat berkontribusi positif bagi pemulihan ekonomi nasional," tukasnya.
Sebagai informasi, ISEF 2020 mengangkat tema Mutual Empowerment in Accelerating Sharia Economic Growth through Promoting Halal Industries for Global Prosperity, diselenggarakan sejak 7 Agustus dan akan mencapai puncaknya pada 27-31 Oktober 2020.
ISEF 2020 akan menjadi kegiatan ekonomi syariah internasional secara virtual pertama yang bersifat komprehensif, mengintegrasikan seluruh komponen utama penggerak ekonomi dan keuangan syariah, baik skala nasional maupun internasional.
Rangkaian kegiatan ISEF 2020 terdiri dari 22 serial discussion melalui webinar, 500 exhibition, tujuh business matching, dan delapan business coaching, silaturahmi nasional, dialog pemberdayaan ekonomi dan usaha pesantren termasuk pelaksanaan festival ekonomi syariah (fesyar) di tiga provinsi, yaitu Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat, dan Jawa Timur serta pelaksanaan kompetisi nasional dan 10 international showcase.
Selain itu, berbagai pertemuan internasional akan dilaksanakan, antara lain International Contemporary Fiqih Conference bersama DSN-MUI dan MES Mesir, Islamic Digital Economy Conference bersama SESRIC-OIC, serta International Halal Lifestyle Conference.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti