Permintaan itu berkaca pada situasi keuangan Pemprov DKI Jakarta yang terbatas akibat wabah Covid-19. Terlebih dana pengendalian banjir di Ibu Kota diperoleh dari pinjaman pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
"Kalaupun belum bisa menggunakan alat yang maju seperti ini pak, sudahlah beli alat yang murah dan petugas kita data entry (memasukan data) pakai aplikasi. Jadi tidak harus kayak membeli layar proyektor yang bergerak sendiri, yang penting (layarnya) putih dan bisa naik turun (walau) pakai tangan," katanya.
Anies mengharapkan seluruh wilayah Jakarta bakal memiliki alat pengukur curah hujan bila dinas membeli alat yang lebih murah. Meski murah, Anies berkeyakinan bahwa kemampuan alat itu tidak jauh berbeda.
"Kalau cuma seperti ini (10 alat), niat enggak kita menyelesaikan banjir. Kalau niat ya seluruh wilayah kita harus punya alatnya," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: