Kredit Foto: Dok IBSW
“Informasi yang disampaikan Presiden Jokowi bahwa masih ada APBD Rp 170 trilyun APBD tersimpan di Bank merupakan sinyal mengkhawatirkan ujar Nova. “Rakyat harus segera mendapat manfaat dari kucuran dana-dana APBD tersebut, tegas Nova
Sementara itu, daerah yang realisasi APBD nya dibawah 25 % ( selain yang dibawah 10% di atas) dalam catatan Kemendagri adalah Kab. Pidie (24,80%), Kab. Mappi (24,76%), Kota Sorong (24,69%), Kab. Kerinci (24,60%), Kab. Barito Selatan (24,23%), Kab. Timor Tengah Selatan (24,01%), Kab. Nagekeo (23,44%), Kab. Sumba Timur (23,39%), Kab. Yalimo (23,22%), Kab. Sabu Rajua (23,05%), Kab. Kupang (22,85%), Kab. Supiori (22,43%), Kab. Waropen (22,17%), dan Kab. Sumba Barat Daya (21,99%).
Kemudian Kab. Maybrat (21,98%), Kab. Manggarai Timur (21,93%), Kab. Badung (21,86%), Kab. Sorong Selatan (21,61%), Kab. Kapuas (21,60), Kab. Jayawijaya (20,84%), Kab. Mimika (20,83%), Kab. Konawe (20,16%), Kab. Pulau Taliabu (19,90%), Kab. Pegunungan Bintang (19,47%), Kab. Manokwari (19,37%), Kab. Tolikara (17,02%), Kab. Talakar (16,67%), Kab. Boven Digoel (16,46%), Kab. Paniai (15,79%), Kab. Deiyai (15,28%), dan Kab. Bengkulu Tengah (13,94%).
"Kalau pertengahan tahun daya serap anggaran APBD biasanya 40-45%, krn sering menumpuk di triwulan 3 dan 4, tapi kalau di bawah 25% itu sudah sangat memprihatinkan," tandas Nova.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil