Seorang juru bicara Snap mengatakan kepada Business Insider dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak dalam pembicaraan aktif untuk memperolehnya. Hal serupa juga dikatakan oleh Facebook.
Sementara itu, Facebook dan Snap telah mengerjakan fitur mereka sendiri yang diambil dari format populer TikTok. Awal bulan ini, Facebook meluncurkan Instagram Reels di AS, sementara Snap mulai meluncurkan fitur hamparan musik untuk video.
Dubsmash adalah pengguna awal format video-splicing berbasis audio yang kemudian dipopulerkan oleh TikTok. Dubsmash adalah tempat beberapa tarian paling viral di internet bermula sebelum akhirnya menyebar ke TikTok.
Dubsmash telah diunduh sekitar 2 juta kali dalam enam bulan terakhir, dan hanya sepertiga dari pemasangan seumur hidup TikTok pada bulan Januari.
Dubsmash awalnya didirikan di Jerman, tetapi pembuat aplikasi memulai kembali perusahaan dari tingkat dasar pada tahun 2017. Dubsmash pun kini berbasis di Brooklyn dengan tim yang terdiri dari sekitar selusin karyawan. Dikabarkan, mereka telah mengumpulkan USD20 juta (Rp297 miliar) dari investor, namun mereka tidak menerima pendanaan sejak tahun lalu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami