Kredit Foto: Agus Aryanto
Penggunaan platform tersebut, lanjut Alamsyah, juga bisa membuka bisnis lebih luas lagi. Dengan tidak khawatir mobil akan hilang, perusahaan bisa membuat program penjualan DP murah sehingga produknya diserbu oleh konsumen.
Diakuinya, dari setiap aplikasi yang masuk akan ada credit scoring dari perusahaan sebelum disetujui atau tidak. Dari setiap penilaian, biasanya hanya ada sekitar 10-30% yang benar-benar bisa bayar, sisanya ragu-ragu apakah bisa bayar atau tidak, dan sisanya lagi benar-benar tidak bisa bayar.
"Tanpa teknologi IoT mungkin perusahaan hanya akan menyetujui yang benar-benar bisa bayar, tapi dengan teknologi IoT, yang ragu-ragu akan diambil juga," ujar Alamsyah.
Selain Fox Logger, diakui Alamsyah, ada beberapa produk yang menawarkan fungsi yang sama. Tapi, Fox Logger memiliki beberapa kelebihan, yakni produk dalam negeri yang mengutamakan keamanan penggunanya. Fox Logger sudah mempunyai ISO 9001 2015 tentang mutu, dan sedang dalam proses ISO 27001 2013 tentang Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI).
"Sampai hari ini, Fox Logger juga menjadi perusahaan terbesar, dengan penjualan 5.000-6.000 perangkat IoT per bulan," tutup Alamsyah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Agus Aryanto
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: