Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Terancam Tenggelam, Begini Nasib Reaktor Nuklir Punya Kim Jong-un

Terancam Tenggelam, Begini Nasib Reaktor Nuklir Punya Kim Jong-un Apa yang digambarkan oleh proyek pemantauan Korea Utara yang berpusat di Washington 38 Utara sebagai stasiun kereta api yang melayani kompleks pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Wonsan terlihat dalam gambar satelit dengan gambar diambil alih Wonsan, Korea Utara 21 April 2020. | Kredit Foto: Reuters/Citra satelit Maxar Technologies-38 North
Warta Ekonomi, Pyongyang, Korea Utara -

Citra satelit menunjukkan banjir terbaru di Korea Utara (Korut) mungkin telah merusak rumah pompa yang terhubung fasilitas nuklir utama di negara itu.

Para analis di website pemantau Korut, 38 North menyatakan citra satelit komersial dari 6-11 Agustus menunjukkan bagaimana rawannya sistem pendingin reaktor nuklir Yongbyon Nuclear Scientific Research Center pada kondisi cuaca ekstrem.

Baca Juga: Gawat, Fasilitas Nuklir Kim Jong-un Terancam Terendam

Semenanjung Korea mengalami salah satu hujan deras terlama dalam sejarah modern, dengan banjir dan tanah longsor mengakibatkan kerusakan dan kematian di Korut dan Korea Selatan (Korsel).

Terletak di tepi Sungai Kuryong sekitar 100 km utara Pyongyang, Yongbyon menjadi lokasi reaktor nuklir, pemprosesan ulang bahan bakar nuklir dan fasilitas pengayaan uranium yang diduga digunakan dalam program senjata nuklir Korut.

Reaktor lima megawatt yang diyakini digunakan untuk memproduksi plutonium level senjata, tampaknya tidak dioperasikan untuk beberapa waktu.

“Reaktor Air Ringan Eksperimental (ELWR) juga belum aktif, tapi banjir di masa depan dapat memaksa penutupan,” papar laporan 38 North.

“Kerusakan pada pompa dan pipa dalam rumah pompa menjadi kerentanan terbesar pada reaktor-reaktor itu. Jika reaktor-reaktor itu beroperasi, misalnya, ketidakmampuan mendinginkan mereka mengharuskan mereka dimatikan,” ungkap 38 North.

Meski ada banjir, tampaknya tidak mencapai fasilitas Pabrik Pengayaan Uranium Yongbyon dan pada 11 Agustus, air sudah mulai surut.

Media Korut tidak menyebut kerusakan apapun pada Yongbyon tapi laporan pekan ini menunjukkan para pemimpin senior mendatangi wilayah banjir, mengirim bantuan dan memberi panduan tentang bagaimana mencegah banjir agar tidak merusak tanaman pertanian.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: