Kementerian Pertanian kian serius untuk melahirkan wirausaha milenial dari sektor pertanian. Kementan bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) berupaya menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).
Penumbuhan wirausaha milenial menjadi salah satu program andalan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam rangka regenerasi petani.
Baca Juga: Kementan Sambangi BPP Nagrak Sukabumi Sosialisasikan Program YESS
"Wirausaha sangat penting dalam pembangunan pertanian. Makanya, kita harus mengedukasi generasi milenial bahwa berusaha di sektor pertanian sangat menguntungkan," tutur Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Prof. Dedi Nursyamsi menambahkan sejak masuknya era Revolusi Industri 4.0, Kementan melakukan terobosan dalam meningkatkan produksi pertanian di berbagai komoditas melalui peningkatan minat generasi muda.
"Generasi milenial menjadi penentu kemajuan pertanian di masa depan. Estafet petani selanjutnya adalah pada pundak generasi muda, mereka mempunyai inovasi dan gagasan kreatif yang sangat bermanfaat bagi kelangsungan pertanian. Dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas untuk memajukan pertanian Indonesia secara modern dan berorientasi ekspor agar Indonesia menjadi negara agraris yang mandiri pangan,” ujarnya.
Prospek bisnis komoditas peternakan tak kalah menjanjikan bila dibandingkan komoditas pertanian lainnya seperti tanaman pangan dan hortikultura. Tak hanya sapi, kambing dan ayam yang dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, burung puyuh pun memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi.
Kebutuhan telur burung puyuh secara nasional mencapai kisaran 7 juta butir per hari, sedangkan produksi hanya mampu mencukupi sekitar 4 juta butir per hari. Kondisi ini menjadi peluang tersendiri bagi Slamet Wuryadi yang merupakan Ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Cilangkap Sub 1 Cikembar, Sukabumi Jawa Barat.
Sadar akan manfaat puyuh baik secara ekonomis maupun nilai gizi, Slamet Wuryadi pun Bersama kelompok masyarakat melalui Slamet Quail Farm (SQF) mendorong aktivitas kelompok tani dari segi akses permodalan, bantuan bibit, dan akses pakan yang terjangkau guna menggerakkan sektor ternak puyuh.
Slamet memaparkan daging burung puyuh memiliki kandungan gizi yang baik seperti yang diperlukan oleh tubuh terutama bagi penderita darah tinggi dan jantung koroner karena kandungan kolesterol di dalamnya sangat rendah.
Daging burung puyuh mengandung banyak protein, kalsium, besi dan fosfor yang sangat baik dalam pembentukan tulang. Juga, terdapat beberapa macam vitamin seperti vitamin B kompleks, vitamin E dan K.
Memiliki visi menjadi pemain utama dalam wirausaha agrobisnis peternakan puyuh di Indonesia serta meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidup masyarakat ia pun terus berupaya untuk mengajak generasi muda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang manfaat dan hasil burung puyuh,budidaya serta peluang bisnisnya maka ia tak segan untuk melakukan pelatihan.
"Daging puyuh dapat diolah menjadi makanan enak siap saji dan telur puyuh yang kaya akan protein ini telah dipasarkan di daerah sekitar sukabumi, Jakarta dan wilayah lainnya, bahkan telur puyuh yang masuk dalam kemasan mie instan sudah ada yang di ekspor ke luar negeri," ungkap Wahyu bangga.
Keberhasilan sosok Wahyu dan P4S Cilangkap ini mendasari program YESS untuk bermitra guna melatih semua generasi muda milenial untuk lebih menyukai pertanian khususnya peternakan.
Inneke Kusumawaty selaku Project Manager YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services) menyampaikan bahwa program ini sangat membantu untuk memberdayakan generasi muda atau pemuda tani untuk memanfaatkan sumber daya alam pertanian atau peternakan di pedesaan secara optimal dan menguntungkan.
"Untuk itu diperlukan sosok wirausaha pertanian sukses yang dapat memantik minat generasi milienial untuk terjun ke sektor pertanian. Setelah itu YESS Program dan P4S bersinergi untuk melatih generasi milenial tersebut agar memiliki kemampuan sehingga akan menghasilkan pendapatan yang sangat menguntungkan bagi dirinya maupun lingkungannya," papar Inneke.
(Lia/LL/Cha)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami