Perusahaan teknologi kesehatan asal Uni Emirat Arab (UEA) berkomitmen memenuhi penyediaan awal vaksin sebanyak 10 juta dosis bagi Indonesia untuk tahun ini. Komitmen tersebut bagian dari kerja sama pengembangan vaksin Covid-19 dengan Indonesia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, salah satu hasil dari pertemuan yang dilakukan bersama Menteri BUMN Erick Thohir dengan G42, yaitu telah dinyatakan komitmen untuk penyediaan awal vaksin tersebut.
G42 adalah perusahaan teknologi kesehatan UAE berbasis artificial intelligence (AI) yang secara aktif terlibat dalam penelitian, pengembangan, dan distribusi aplikasi pengujian dan perawatan Covid-19.
Baca Juga: Pihak Mana yang Diuntungkan Uji Klinis Vaksin? Jawaban Pakar...
Retno menjelaskan, saat ini G42 tengah menjalin kerja sama dengan Kimia Farma untuk vaksin dan juga dengan Indo Farma terkait test kit menggunakan teknologi laser dan AI untuk mendeteksi virus Covid-19.
"Akan ada pembicaraan lanjutan antara Kimia Farma dengan G42 mengenai hal-hal yang lebih perinci terkait dengan komitmen tersebut," ujar Retno dalam konferensi pers, Sabtu (22/8/2020).
Adapun terkait kerja sama vaksin, Indonesia juga mengirimkan satu tim peninjau (reviewer) untuk memantau dari dekat pelaksanaan uji klinis tahap ketiga terhadap kandidat vaksin corona kerja sama G42 dengan Sinopharm (perusahaan farmasi asal China). Ke depannya, kata Retno, kerja sama antara Indonesia, G42, dan Sinopharm juga secara prinsip disepakati.
"Kerja sama dalam konteks pemantauan uji klinis tahap ke-3 terhadap kandidat vaksin hasil kerja sama Sinopharm-G42 ini sangat penting artinya bagi pengembangan kerja sama vaksin ke depan," ucap Retno.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: