Tekadnya untuk meningkatkan kekayaan, perdagangan, dan pengaruh ekonomi tanahnya, serta pengabdiannya pada Islam, membawanya untuk pergi menunaikan ibadah haji yang terkenal ke Mekah pada tahun 1324.
Perjalanan ini harus membuatnya melewati Kairo yang ekonominya dilaporkan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih.
Dalam perjalanan itu, Musa dilaporkan membawa seluruh istana kerajaannya dalam ekspedisi ini, termasuk pelayan, pejabat, pedagang, penunggang unta, dan 12.000 budak, yang apabila ditotal berjumlah 60.000 orang, serta kereta ternak, barang, dan emas. Dalam perjalanannya, ia sangat dermawan dan membagikan emasnya.
Tapi, tindakannya ini konon merusak ekonomi di Kairo dan kota lain yang dilintasinya karena nilai emas langsung jatuh dan harga-harga naik. Untuk memperbaiki keadaan ini, dalam perjalanan pulang Musa mencoba meminjam semua emas yang dapat ia bawa dari peminjam uang di Kairo dengan bunga yang tinggi, tetapi upaya ini gagal.
Sejarah mencatat peristiwa ini merupakan satu-satunya kejadian ketika seseorang mampu mengendalikan harga emas secara langsung di wilayah Laut Tengah. Kisahnya pun diabadikan dalam peta abad pertengahan paling terkenal dunia, Atlas Catalan yang membawanya ke perhatian internasional.
Dalam peta itu juga digambarkan ilustrasi Musa, orang terkaya sepanjang masa yang sedang memegang koin emas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: