Dalam kunjungan ke Kanwil Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY pada Kamis (13/8/2020), Asosiasi Pengusaha Kawasan Berikat (APKB) memberikan sertifikat apresiasi kepada Bea Cukai Jateng DIY atas layanan optimal yang diberikan kepada para pengusaha.
Dalam kunjungannya, Ketua APKB Pusat, Ade Sudrajat, menggandeng Ketua APKB Regional Jogja, Surakarta, Semarang, dan Kudus. Ade berfokus pada tiga hal, yaitu mengenai dampak Covid-19 terhadap kinerja kawasan berikat (KB), kawasan berikat mandiri (KBM), dan penyampaian aspirasi mengenai pelatihan ahli kepabeanan.
Baca Juga: Bea Cukai Buat Joint Program dengan Ditjen Pajak-Ditjen Anggaran
Ade menyampaikan, "Dampak Corona ini benar-benar kami rasakan. Kami merasa pada bulan Mei ini ada di titik nadir hingga ada perusahaan yang sampai harus merumahkan karyawannya."
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai Kanwil Bea Cukai Jateng DIY, Nur Rusydi, yang mengungkapkan data nilai devisa ekspor KB pada Bea Cukai Jateng DIY tahun 2019-2020.
"Kalau dibandingkan dengan Mei 2019, nilai devisa ekspor kawasan berikat pada Mei 2020 anjlok tajam hingga -50,03%. Namun, kalau dilihat dari data, sudah berangsur angsur membaik pada bulan Juni, Juli, hingga awal agustus ini," tutur Nur dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (24/8/2020).
Selain membahas mengenai dampak Covid bagi kinerja perusahaan KB, dibahas juga isu-isu terkini di masing-masing regional, seperti wacana pendirian Toko Bebas Bea hingga KBM. Selaku Ketua APKB Yogyakarta, Heru mengungkapkan bahwa sudah terdapat satu KBM dan satu KBM lagi yang sedang dalam proses perizinan.
"Di Jogja sudah ada satu KB yang sudah mandiri, PT Udaka. Satu lainnya sedang dalam proses perizinan, yaitu PT Dong Young Tress. Kami harap perizinannya lancar dan makin banyak yang bisa dapat kaber mandiri," ujar Heru.
Kepala Kanwil Bea Cukai Jateng DIY, Tri Wikanto, menyambut baik semangat para pengusaha KB untuk dapat beralih menjadi pemegang fasilitas KBM. "Bagus itu! Pengusaha KB harus naik kelas ke KB Mandiri ya, Kawasan Berikat Mandiri kan lebih efisien," ujar Tri.
Menurut Tri, Kawasan Berikat Mandiri (Self-Managed Bonded Zone) merupakan salah satu stimulus kegiatan ekspor yang dikeluarkan oleh pemerintah yang diproyeksi mampu mempercepat arus barang dan meningkatkan kemudahan berusaha.
Di akhir kunjungannya, Ade menyerahkan sertifikat apresiasi kepada Bea Cukai Jateng DIY atas fasilitas yang diberikan dan menyampaikan testimoni atas pelayanan yang diberikan.
"Dalam pelayanan Bea Cukai, kami tidak memenuhi hambatan yang berarti, malah rasanya Bea Cukai yang sering menjemput bola dan mengayomi serta memberikan pengawasan yang baik. Atas nama pengurus dan anggota, kami sangat menghargai dan mengucapkan terima kasih banyak ke Kanwil Bea Cukai Jateng DIY," tutup Ade.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum