Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memprediksi kuartal III-2020 berada di kisaran 0% hingga minus 2%. Hal ini bisa menjadi sinyal resesi di Indonesia.
Menteri Keuangan (Menkeu) mengatakan bahwa pandemi Covid-19 masih akan menekan ekonomi Indonesia. Adapun risiko tekanan pada pasar keuangan belum pulih, serta proyeksi pada tahun 2020 bisa minus 1,1% hingga 0%.
Baca Juga: Sri Mulyani: Sulit Bangkitkan Investasi, Jokowi Gak Realistis?
"Kita memang melihat di kuartal III downside risk tetap menunjukkan risiko yang nyata, kuartal III outlook-nya antara 0% hingga negatif 2%," kata Sri Mulyani dalam konferensi APBN KiTa, Selasa (25/8/2020).
Dia melanjutkan, berbagai negara mulai memperlihatkan kontraksi ekonomi yang makin nyata, baik di negara maju maupun negara berkembang. Pertumbuhan ekonomi yang negatif, bahkan hingga menyentuh angka 2 digit ini, terjadi akibat ketidakpastian yang cukup tinggi terutama karena masih dibayangi oleh pandemi Covid-19.
"PDB negara-negara ASEAN-5 pun tidak luput dari pertumbuhan negatif hingga 2 digit," katanya.
Dia menambahkan, pandemi ini masih menjadi faktor utama yang menentukan kegiatan dan pemulihan ekonomi. Perbaikan bulan Juli ini masih berlanjut, tapi belum ada tanda-tanda yang sifatnya masih sangat rapuh.
"Pemulihan ekonomi kita sangat rapuh," tandasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum