Sementara itu, Direktur Marketing & Supply Chain SIG, Adi Munandir menyampaikan bahwa saat ini industri persemenan di Indonesia telah mencapai tingkat kompetisi yang cukup tinggi.
"Total kapasitas produksi semen nasional mencapai 112 juta ton, sementara konsumsi semen nasional di tahun 2019 sebesar 69,8 juta ton terdiri dari konsumsi retail sebesar 73%, dan konsumsi semen curah sebesar 27%," katanya.
Kondisi ekonomi dunia tahun 2020 sangat terpengaruh oleh pandemi Covid-19 yang menyerang hampir seluruh negara di dunia. Merespon kondisi tersebut, Pemerintah telah mengambil kebijakan untuk mengalokasi dan merealokasi tambahan anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19 dan program pemulihan ekonomi nasional.
“Pembangunan infrastruktur ikut terdampak dimana sebagian proyek infrastruktur mengalami perlambatan dan penundaan. Hal ini pun mempengaruhi kondisi industri semen dimana pada semester I tahun 2020, konsumsi semen nasional mengalami penurunan sebesar 7,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2019," ujarnya.
Adi Munandir mengharapkan agar ekonomi nasional segera pulih. Pihaknya meyakini kondisi ekonomi dapat pulih seiring dengan upaya pemerintah dalam mengatasi wabah Covid-19, dan proyek-proyek strategis nasional akan kembali bergulir.
"Demikian juga dengan sektor swasta yang akan kembali menjalankan ekspansi usahanya. Perseroan akan terus mendukung dan menyukseskan program pemerintah terutama pembangunan infrastruktur,” katanya.
Adi Munandir menambahkan bahwa Perseroan juga akan tetap fokus pada penyempurnaan sinergi antar unit dan entitas anak, untuk menciptakan peluang-peluang baru sejalan dengan visi baru Perseroan untuk menjadi Perusahaan Penyedian Solusi Bahan Bangunan Terbesar di Regional.
"SIG meyakini, tingkat persaingan di industri semen masih akan tinggi, namun dengan sinergi yang dijalin antar unit dan entitas anak, Perseroan akan memiliki keunggulan kompetitif yang lebih besar dibandingkan pemain lainnya. Perseroan juga akan memaksimalkan portofolio anak usaha agar lebih berkontribusi terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Khairunnisak Lubis
Editor: Vicky Fadil