Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sri Mulyani Teriak Soal Utang RI hingga Resesi, Rupiah Gigit Jari

Sri Mulyani Teriak Soal Utang RI hingga Resesi, Rupiah Gigit Jari Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai tukar rupiah hanya bisa gigit jari dengan kekalahan telak di hadapan hampir semua mata uang. Dilansir dari RTI, rupiah bahkan sudah terdepak kembali ke atas level Rp14.700 per dolar AS pada Rabu, 26 Agustus 2020 sore. 

Menutup perdagangan spot hari ini, rupiah terkoreksi sedalam -0,57% ke level Rp14.729 per dolar AS. Beberapa saat sebelumnya, rupiah anjlok hingga ke Rp14.736 per dolar AS. Bak tak punya daya upaya, rupiah pasrah karena ikut tertekan di hadapan dolar Australia (-0,67%), poundsterling (-0,63%), dan euro (-0,39%).

Baca Juga: Sri Mulyani Bersuara, Begini Nasib Nilai Tukar Rupiah Hari Ini

Jangankan di tingkat global, melawan mata uang regional pun rupiah sudah keok. Sebagai mata uang terlemah di Asia, rupiah memerah terhadap yuan (-0,90%), baht (-0,86%), yen (-0,69%), dolar Singapura (-0,59%), won (-0,57%), dolar Hong Kong (-0,53%), dan ringgit (-0,43%).

Anjloknya rupiah pada sore ini menyusul kabar dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani, tentang perekonomian Indonesia. Setelah menyebut RI di jurang resesi dengan ancaman pertumbuhan ekonomi minus 2% pada Q3, kini Sri Mulyani berbicara tentang utang Indonesia.

Baca Juga: Lo Kheng Hong Effect: Saham Global Mediacom Bikin Mabuk Kepayang!

Baca Juga: Warren Buffett-nya RI Suntik Ratusan Miliar Rupiah ke Emiten HT

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyebut utang RI masih dalam kondisi aman. Meski begitu, perlu kehati-hatian dari pemerintah dalam hal pengelolaan utang sehingga rasio utang tetap terjaga. 

"Pemerintah sependapat pengelolaan utang harus dilakukan dengan hati-hati. Tentu kehati-hatian pemerintah tercermin dari kebijakan pembiayaan untuk mengendalikan rasio utang dalam batas aman," ujar Sri Mulyani, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (25/8/2020).

Sebagai catatan, sampai dengan Desember 2019, utang pemerintah mencapai Rp4.779 triliun. Dengan total tersebut, maka rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi sebesar 29,8%

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: