Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Bearish?

Apa Itu Bearish? Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/3/2020). Bursa Efek Indonesia (BEI) akan membekukan sementara perdagangan (Trading Halt) saham selama 30 menit jika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam lebih dari lima persen di mana ketentuan tersebut mulai berlaku hari ini, Rabu (11/3). | Kredit Foto: Antara/Galih Pradipta

Apa yang Harus Dilakukan saat Pasar Bearish?

Selama pasar bearish, sentimen pasar akan negatif. Investor mulai memindahkan uang mereka dari ekuitas dan menjadi sekuritas pendapatan tetap karena mereka menunggu pergerakan positif di pasar saham.

Singkatnya, penurunan harga pasar saham mengguncang kepercayaan investor. Hal ini menyebabkan investor menahan uang mereka dari pasar, yang akan menyebabkan penurunan harga secara signifikan dengan peningkatan arus keluar. Berikut penjelasannya sebagaimana dikutip dari rivankurniawan.com di Jakarta, Senin (31/8/2020):

1. Pilih saham defensive dengan fundametal bagus dan undervalued

Sebelum membeli saham, sebaiknya investor memerhatikan kunci ini. Pastikan saham memenuhi 3 hal yaitu fundamental yang bagus seperti laba bersih, pendapatan dan ekuitas meningkat, harga saham masih undervalued (PER Margin of Safeti (MOS) yang masih tinggi di atas 50 persen.

2. Batasi portofoilio hanya 5-8 emiten

Investor/trader yang memiliki banyak saham dan terbiasa menyimpan banyak saham, biasanya strategi tersebut tak akan berjalan saat market bearish. Apabila fokus hanya pada 5-8 emiten maka investor/trader bisa fokus dan konsentrasi mengatur portfolio. Pastikan portfolio tersebut memenuhi syarat nomor satu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: