3. Jangan belanja full power
Selalu siapkan cash saat market bearish. Sisakan paling tidak 30-40 persen cash on hand untuk berjaga-jaga. Hindari belanja full power saat market bearish karena akan kalah langkah apabila saham pegangan investor/trader bergerak turun.
4. Money Management
Dengan memegang 30-40 persen cash maka istilahnya memiliki 'peluru cadangan' apabila saham yang dipegang benar-benar bergerak turun. Lakukan scaling in atau masuk secara bertahap, jangan malah terlalu cepat 'menembakkan peluru' yang dimiliki.
Sebagai contoh: membeli saham A di harga 200 (harga wajar 300), kemudian harga saham bergerak turun ke 180 maka bisa lakukan scaling in kedua, apabila masih bergerak turun bisa lakukan scaling in selanjutnya.
Kesimpulannya, lakukan kombinasi langkah 1-4 tersebut. Kemudian analisa 5-8 saham terbaik yang menurut investor/trader mampu bertahan. Dengan memegang saham yang bagus saat harga sedang mudah maka investor/trader akan mendapatkan profit jumbo saat market dan saham berbalik arah.
Selain itu, investor/trader juga dapat beralih ke saham defensif yang kinerjanya hanya dipengaruhi secara minimal oleh perubahan tren di pasar. Oleh karena itu, saham-saham defensif stabil baik dalam ekonomi yang suram dan siklus booming.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: