Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Susi Ikut Protes, Lantang atau Lancang?

Susi Ikut Protes, Lantang atau Lancang? Kredit Foto: Antara/M Agung Rajasa

Dia bilang, pola pemberian bansos kepada seniman sebaiknya dikemas dengan cara berbeda. Misalnya, dengan membeli karya-karya seniman. "Pola seperti itu sebagai tanda kehadiran negara menghargai karya-karya seni," tegas Butet.

Setelah itu, Sudjiwo Tedjo yang memberikan masukan. Kepada Mahfud, dalang nyentrik ini bicara soal kekompakan masyarakat dalam menanggulangi pandemi yang mulai memudar.

Padahal, menurut dia, di awal-awal pandemi, masyarakat begitu kompak dan punya energi kreatif untuk saling membantu. Ia menduga, menurunnya kekompakan itu dipicu hilangnya kepercayaan terhadap pemerintah.

"Di awal-awal, tiga bulan pertama itu betul, kita saling bantu. Makin lama kok makin enggak ada. Malah makin curiga satu sama lain. Antara lain, dugaan saya, karena orang-orang di atas itu dalam tanda kutip patut dipertanyakan," kata Presiden Djancuker ini.

Tak cuma itu, Tedjo juga menitipkan pesan Mahfud agar disampaikan kepada Jokowi. Menurut dia, jika permintaan ini terpenuhi, masyarakat bisa kembali kompak.

"Karena beliau enggak datang, saya titip. Kalau mau masyarakat kompak lagi, mbok anak sama mantu itu mundur pak dari pencalonan Pilkada," ungkap Tedjo.

Anak dan mantu yang dimaksud Tedjo itu adalah anak dan mantu Presiden Jokowi. Gibran yang putra sulung Jokowi jadi calon walikota Solo, sedangkan Boby Nasution yang jadi suami Kahiyang, nyalon di Medan.

Mahfud langsung menjawab lugas omongan Tedjo. "Surat Keputusan (SK) pencalonan keduanya sudah turun," kata Mahfud. "SK-nya sudah turun ya pak? Karena dengan itu (mundur) kita akan percaya lagi,” timpal Tedjo.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: