Resiliensi dan Optimisme Humas di Ambang Resesi
Oleh: Agung Laksamana, Ketua Public Affairs Forum Indonesia & Dewan Kehormatan Perhumas
"If I was down to my last dollar, I would spend it on PR." – Bill Gates.
Indonesia di ambang resesi jadi headline di media nasional yang muncul hampir setiap hari. Ini masalah serius yang terus-menerus diingatkan para ekonom, bahkan para menteri hingga presiden. Krisis ekonomi yang melanda dunia akibat Covid-19 memang mulai dirasakan dampaknya oleh Indonesia
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pada kuartal dua tahun ini, perekonomian Indonesia mengalami kontraksi di kisaran -3,5% hingga -5,1% dengan titik tengah -4,3%. Penurunan terjadi hampir di seluruh sektor, mulai dari perdagangan, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan lainnya. Pemotongan gaji, gelombang PHK, daya beli yang melambat telah memengaruhi berbagai industri, dan saya yakin tidak terkecuali dunia humas.
Seorang ekonom menjelaskan bahwa perkembangan industri humas berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi kita. Jika pertumbuhan ekonomi nasional naik, bakal berdampak positif pada humas, marketing, dan advertising. Sebaliknya, jika turun, humas pun terkena dampak.
Baca Juga: Resesi Kian Dekat, Bagaimana Kondisi Keuangan Indonesia?
Covid-19 telah mengubah lanskap bisnis secara signifikan. Wajar bila dunia bisnis dari berbagai spektrum akhirnya berpikir ulang dan memprioritaskan anggaran. Dunia korporasi maupun pemerintah sama-sama cemas. Alhasil, mereka menghentikan kegiatan iklan, pemasaran, dan humas. Sekilas, ini terlihat pilihan yang sangat masuk akal.
Tapi, apakah ini bijak? Baik dalam kondisi resesi ataupun normal, dalam opini saya peran fungsi strategis humas tetaplah sama; membangun trust dan memastikan efektivitas komunikasi secara timbal-balik antara organisasi dan target audiensnya.
Fungsi humas korporasi maupun pemerintah memiliki tujuan yang didasarkan pada perspektif jangka panjang (long term views) dengan tujuan akhir ialah trust dan reputasi publik yang positif. Dalam konteks sekarang, saat kita berada di ujung resesi, bukankah ini urgen?
Faktanya, masyarakat tidak akan pernah berhenti membaca berita atau mencari konten-konten selama resesi. Organisasi melakukan opsi pengurangan bujet, praktisi komunikasi perlu menemukan cara agar tetap terhubung dan berkomunikasi dengan publik, pelanggan, dan audiens utama mereka. Dan, humas jadi salah satu cara paling efisien dan hemat biaya untuk mengeksekusi semuanya. Quote dari Bill Gates di atas jadi contohnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: