Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bantah Keturunan PKI, Arteria Dahlan Ungkap Silsilah Keluarga

Bantah Keturunan PKI, Arteria Dahlan Ungkap Silsilah Keluarga Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan dengan tegas membantah tudingan Tokoh pers Sumatera Barat (Sumbar) Hasril Chaniago yang menyebut Arteria sebagai cucu dari Bachtaruddin, pendiri Partai Komunis Indonesia (PKI) di Sumatera Barat.

Hal tersebut dikatakan Hasril dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) dibantah oleh 

“Kakek saya namanya Dahlan bukan Bachtaruddin yang tokoh PKI itu,” bantah Arteria, seperti dikutip, RMOL, Rabu (9/9/2020). Baca Juga: Kakeknya Dicap PKI, Arteria Marah Betul: Kakek Saya Saudagar Kaya

Lanjutnya, ia pun mengurai silsilah kakek dan neneknya. Awalnya, ia menjelaskan nama Dahlan merupakan nama dari kakeknya.

Jika dipanjangkan namanya akan menjadi Arteria Dahlan bin Zaini bin Dahlan bin Ali bin Sulaiman. “Mereka semua orang-orang alim. Nenek saya Bu Nian (Dahniar) guru ngaji. Orang-orang di Maninjau lebih dari tiga generasi,” tekannya.

Lanjut dia, ia mengatakan kakeknya dari pihak ibu bernama H. Wahab Syarif, yang merupakan seorang tekstil di Tanah Abang sejak tahun 1950. Baca Juga: Kakek Arteria Dahlan Dibongkar Hasril: Dia Pendiri PKI Sumbar

Sambungnya, Wahab Syarif, dikenal oleh para perantau Minang di tahun tersebut karena kediamannya menjadi tempat labuhan sebelum mereka memiliki rumah.

Kemudian, lanjutnya, Nenek dari pihak ibu bernama Hj. Lamsiar. Profesinya sebagai ibu rumah tangga biasa dengan 7 anak. Di mana 6 anak menjadi pedagang di Tanah Abang. Sementara satu lagi berprofesi sebagai seorang guru tataboga di SMKN 30 Pakubuwono, Jakarta Selatan, Hj Wasniar, yang tak lain adalah ibu dari Arteria Dahlan.

Lebih lanjut, ia kemudian mengurai silsilahnya dari pihak ayah. Kakeknya bernama H. Dahlan bin Ali, yang berprofesi sebagai pedagang di Sumatera Barat. Sedangkan neneknya adalah Hj. Dahniar Yahya atau biasa disebut Ibu Nian, tokoh Masyumi.

Ibu Nian merupakan satu-satunya guru mengaji di Kukuban, Maninjau lebih dari 50 tahun lamanya sampai th 1983. “Seluruh orang Maninjau di Kukuban pernah mengaji ke Bu Nian. Ibu Nian juga pernah ditahan pemerintahan Sukarno karena diduga terlibat PRRI saat itu,” tekannya.

Kemudian, ayah Arteria Dahlan bernama H. Zaini Dahlan. Profesinya sebagai guru di sejumlah SMA dan ketua salah satu yayasan pendidikan swasta. Ayahnya pernah mendaftar Akpol. Tapi gagal saat tes terakhir karena terindikasi Masyumi dan PRRI.

“Ayah saya lama di Yogya karena sempat kuliah di farmasi UGM, sempat pula mengajar di SMA Muhammadiyah Yogyakarta,” tegasnya.

Tambahnya, ia tidak menampik bahwa di Maninjau tempat keluarganya berasal ada seorang tokoh PKI bernama Bachtaruddin. Namun demikian, Bachtaruddin tidak memiliki hubungan kekeluargaan dengan dirinya, maupun kakek neneknya.

“Tidak ada hubungan kekeluargaan antara Bachtaruddin dengan kakek dan nenek saya, baik dari pihak ayah maupun ibu,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: