Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Biar Ekonomi Segera Bangkit, Aftech Tekankan Pentingnya Inovasi

Biar Ekonomi Segera Bangkit, Aftech Tekankan Pentingnya Inovasi Kredit Foto: Unsplash/Austin Distel
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pandemi Covid-19 telah menerpa perekonomian Indonesia, cara hidup, bekerja, dan bertransaksi masyarakat berubah menjadi lebih digital. Pembayaran digital telah membantu lebih banyak pengguna melakukan transaksi selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), sedangkan pinjaman online terus memberikan akses keuangan.

Berdasarkan statistik Bank Indonesia (BI), jumlah instrumen e-money di Indonesia terus bertambah. Pada April lalu, jumlahnya menyentuh titik tertinggi dan mencapai 412.055.870. Akumulasi penyaluran pendanaan melalui pinjaman online pun terus tumbuh.

Menurut OJK, pada Juni 2020 jumlahnya mencapai Rp113,46 triliun (atau senilai US$7,6 miliar), naik 153,23% dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Injak Rem Darurat, Anies Diceramahi AHA: Harusnya...

Transformasi digital akan terus berkembang. Pengguna dan konsumen fintech pun akan semakin bertambah di tahun-tahun mendatang. Oleh karena itu, industri harus mengedepankan dan mengembangkan sistem yang dapat dipertanggungjawabkan untuk mendorong kepatuhan dan tata kelola yang baik.

Hal ini penting untuk memastikan perlindungan konsumen dan inovasi yang bertanggung jawab dari penyelenggara fintech di berbagai vertikal.

Selain perlindungan konsumen dan tata kelola yang baik, laporan Annual Member Survey Aftech 2019/2020 juga menyoroti potensi fintech dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional, terutama selama masa pandemi.

"Fintech mencuat sebagai salah satu alat untuk menyediakan dan melayani kebutuhan banyak orang," kata Ketua Umum Aftech, Niki Luhur dalam peluncuran laporan tersebut secara virtual di Jakarta, Kamis (10/9/2020).

Dia menyadari bahwa menyeimbangkan inovasi dan tata kelola yang baik tidaklah mudah. Aftech menyambut baik upaya pemerintah dalam mendorong inovasi melalui regulasi light-touch dan kebijakan safe harbor policy.

"Kami juga mengapresiasi perhatian pemerintah terhadap perlindungan konsumen dan tata kelola yang baik," paparnya.

Niki percaya bahwa kolaborasi yang lebih kuat antara industri fintech dan pemerintah sangat penting untukmencapai kondisi keseimbangan ideal antara pertumbuhan dan tata kelola, yang pada akhirnya akan menciptakan ekosistem keuangan digital yang bertanggung jawab dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Meskipun ada pandemi Covid-19, industri fintech Indonesia diperkirakan akan terus berkembang. Masih menurut laporan yang sama, pertumbuhan tersebut didukung oleh jumlah penduduk usia kerja yang tinggi, penetrasi internet yang berkembang pesat (termasuk pengguna ponsel dan media sosial), banyaknya kelompok masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan (underbanked dan unbanked), serta lingkungan regulasi yang kondusif dan peningkatan investasi di sektor fintech.

Pertumbuhan industri tersebut ditunjukkan oleh semakin banyaknya pemain berlisensi, ragam solusi jasa keuangan yang ditawarkan, serta adopsi di pasar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: