Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bill Gates Akui Sering Bikin Karyawan Tertekan saat Masih Rintis Microsoft

Bill Gates Akui Sering Bikin Karyawan Tertekan saat Masih Rintis Microsoft Bill Gates, salah satu miliarder yang tidak mengantong ijazah. | Kredit Foto: Reuters.
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bill Gates telah berusaha keras dalam mendirikan Microsoft sebagai salah satu perusahaan paling berharga di dunia. Namun di antara kerja kerasnya, ia kerap memberikan tekanan kepada karyawannya.

Bill Gates dikenal sebagai sosok yang menekan karyawan hingga ambang batasnya selama masa jabatannya di Microsoft. Dalam sebuah wawancara yang dikutip dari CNBC Make It di Jakarta, Jumat (11/9/2020) Bill Gates mengakui bahwa etos kerjanya yang kuat sering membuat tekanan sangat keras atas kesalahan karyawannya.

Baca Juga: Bukan Bill Gates, Ini Miliarder yang Paling Banyak Beramal!

"Saya jelas bukan seorang yang manis ketika saya menjalankan Microsoft," ujar Gates memberitahu pembawa acara podcast, Dax Shepard dalam wawancara.

Faktanya, Gates menaruh ekspektasi tinggi terhadap para kolega dan karyawannya sehingga sikapnya terkadang kasar saat masih menjadi CEO Microsoft.

"Saya tidak pernah meminta [karyawan Microsoft] untuk bekerja lebih keras, atau lebih keras dalam kesalahan mereka, daripada saya sendiri," kata Gates.

Jika ada karyawan yang merasa tidak dapat berkembang dalam lingkungan yang diberikan Gates, Gates mempersilakan karyawan itu untuk keluar dari Microsoft.

Gates dikenal memiliki temperamen buruk saat masih merintis Microsoft, yang ia luncurkan bersama Paul Allen pada tahun 1975. Gates dikenal sering mengirim memberikan kritik dan sarkas yang tajam. Bahkan para karyawannya menamai email dari Gates sebagai surat api.

Kata-kata Bill Gates pun sangat tajam dengan mengatakan bahwa kode-kode yang ditulis adalah kode terbodoh yang pernah ada. Banyak karyawan yang merasa tertekan bekerja bersama Gates. Gates pun sepenuhnya mengakui itu.

"Saat saya di Microsoft, saya bersikap keras pada orang yang bekerja dengan saya. Beberapa di antaranya membantu kami menjadi sukses, tetapi saya yakin beberapa di antaranya berlebihan," tulis Gates pada tahun 2019.

Gates mengakui bahwa ia terlalu mendorong karyawannya sekeras ia mendorong dirinya sendiri. Terlebih lagi, Gates mengatakan dia juga mencoba memastikan karyawannya menghormati pekerjaan mereka.

"Alasan Anda di sini adalah karena Anda luar biasa, jadi jangan bingung ketika kita sangat bekerja keras," katanya. "Kami adalah satu tim dan kami berada di sini bersama-sama." tambah Gates lagi.

Setelah pensiun dari Microsoft, Gates merasa sudah tak sekeras seperti dulu lagi.

"Sekarang saya sudah lebih tua, saya pikir saya lebih halus dalam memotivasi orang tanpa harus memaksakan diri," kata Gates, yang saat ini menghabiskan sebagian besar waktunya bekerja dengan Bill & Melinda Gates Foundation.

Ketika Gates mendirikan Microsoft, dia mengakui bahwa ia masih muda dan tidak memiliki banyak hal lain dalam hidupnya selain membangun perusahaan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: