Di tengah pandemi COVID-19, pergi ke fasilitas kesehatan seolah menjadi hal yang menantang. Apalagi, jika tubuh sedang dalam kondisi yang tidak fit.
Tak ayal, tingkat kunjungan aplikasi telemedis pun meningkat 15 kali lipat--menurut data Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo). Lebih lanjut, pengguna bulanan aplikasi telemedis pun turut bertambah.
"Kami percaya, layanan ini akan terus memperoleh momentum positif, bahkan setelah pandemi COVID-19," begitu kata Chief Marketing Officer Halodoc, Dionisius Nathaniel, dilansir dari Katadata.co.id, Jumat (11/9/2020).
Baca Juga: Rumah Sakit di Beijing Nihil Pasien Covid-19, Ternyata Cara Ini..
Baca Juga: Startup Story: RoomMe, Sudah Gandeng 10 Ribu Indekos di 12 Kota
Sebagai contoh, Halodoc mencatat pertumbuhan pengguna aktif bulanan hingga 10x lipat daripada kuartal IV 2019. Tak cuma itu, rata-rata transaksi di aplikasi itu juga bertambah 2x lipat pada Maret, daripada Januari-Februari 2020.
Lantas, bagaimana sih pengalaman pasien ketika menggunakan layanan telemedis Halodoc? Warta Ekonomi akan menceritakan sedikit ulasannya!
Layanan Halodoc
Di aplikasi Halodoc, ada berbagai layanan, terdiri dari: tes COVID-19, konsultasi dengan dokter, toko kesehatan, buat janji dengan rumah sakit, kesehatan jiwa, periksa COVID-19 (dengan bot), cek lab, pengingat obat, kalkulator BMI, dan donasi.
Akun Halodoc
Untuk membuat akun, Anda perlu mengisi nomor telepon, nama, tanggal lahir, jenis kelamin, serta berat dan tinggi badan. Oh iya, Anda bisa menghubungkan asuransi kesehatan pribadi dengan akun Halodoc.
Adapun, jenis asuransi yang bisa Anda pakai di Halodoc, yakni: Allianz, Asuransi Takaful Keluarga, FWD, Prudential, Medicillin, AXA Mandiri, AXA Mandiri Corporate Solution, Cigna, BNI Life, BRI Life, ABDA, Avrist, Asuransi Syariah Keluarga, PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia, Hanwha, Asuransi Umum Mega, Mandiri AXA General Insurance, AXA Financial Indonesia, BCA Life.
Ada pula asuransi dari perusahaan, seperti Yayasan Tangan Kasih Lansia, Manulife, Wings Group, dan sebagainya.
Review Halodoc dari Warta Ekonomi
Selama pandemi COVID-19 ini, tim Warta Ekonomi telah mencoba layanan Halodoc sebanyak tiga kali, yakni: tes cepat corona (rapid test), konsultasi daring dengan dokter kulit, dan konsultasi daring dengan psikolog klinis.
Rapid Test di Halodoc
Tim Warta Ekonomi mencoba tes cepat Halodoc pada awal April. Tampaknya, saat itu layanan baru tersedia untuk beberapa pengguna. Sebelum tes, Anda mesti memilih fasilitas kesehatan, lalu menentukan waktunya.
Ketika mengikuti tes, tim Warta Ekonomi hanya butuh waktu sekitar 1 jam untuk mendapatkan hasilnya. Proses tes cepat pun hanya berlangsung sekitar 5 menit dan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Harga: Rp99 ribu-Rp495 ribu
Prosedur:
- Pilih layanan Tes COVID-19;
- Pilih faskes, harga tertera di masing-masing faskes penyelenggara tes;
- Tentukan hari dan jam tes cepat;
- Klik Buat Janji;
- Pelaksanaan tes;
- Hasil akan tersedia di aplikasi dalam waktu beberapa jam.
Konsultasi ke Dokter di Halodoc
Warta Ekonomi mencoba dua sesi konsultasi di Halodoc. Pertama, konsultasi dengan dokter kulit selama 30 menit. Kedua, konsultasi dengan psikolog selama 45 menit.
Selama sesi konsultasi, Anda bisa menceritakan keluhan melalui tiga cara: pesan tertulis, panggilan suara, atau panggilan video. Semuanya berjalan di dalam aplikasi.
Setelah konsultasi, dokter akan mendiagnosis penyakit yang Anda alami dengan fitur 'Catatan dari Dokter'. Tak cuma itu, jika dokter menilai Anda perlu obat, maka ia akan memberi resep digital.
Nah, dengan layanan Toko Kesehatan, pembelian obat berdasarkan resep dapat berlangsung di dalam aplikasi juga. Caranya, setelah dokter memberi resep, Anda hanya tinggal memilih opsi 'tebus resep'. Pembayaran pembelian obat bisa menggunakan saldo Halodoc, Gopay, ataupun kartu debit/kredit.
Setelah pembayaran, mitra pengemudi ojek daring akan mengantar obat itu dari apotek rekanan Halodoc ke rumah Anda. Warta Ekonomi sudah mencoba layanan ini setidaknya 3 kali. Hasilnya, obat sampai sekitar 30 menit setelah konsultasi selesai.
Aplikasi Halodoc juga menyediakan fitur konsultasi lanjutan jika Anda memerlukan 'berobat daring' lanjutan dengan dokter yang sama.
Secara keseluruhan, berikut ini rangkuman plus dan minus berobat daring di Halodoc:
Kelebihan | Kekurangan |
Semua berlangsung lewat ponsel |
Harus stand by saat konsultasi supaya bisa manfaatkan waktu sebaik mungkin |
Tak perlu antre |
|
Bisa pilih dokter sesuai preferensi |
Pasien BPJS hanya bisa membuat janji di faskes, belum ada layanan konsultasi daring |
Saat masa promosi, ada kode diskon |
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: