Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tolong Pak Jokowi, Tolong... Nafas Pengusaha Makin Sesak Gegara Anies

Tolong Pak Jokowi, Tolong... Nafas Pengusaha Makin Sesak Gegara Anies Pengunjung beraktivitas di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, Rabu (9/9/2020). Pihak pusat perbelanjaan diharapkan memperketat protokol kesehatan terhadap pengunjung dan karyawannya seiring meningkatnya kasus konfirmasi positif COVID-19 di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaparkan kondisi epidemiologis COVID-19 di wilayah DKI Jakarta selama sepekan terakhir tergolong mengkhawatirkan dengan angka positivity rate 13,2 persen. | Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan resmi menerapakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat di Ibu Kota, mulai 14 September kemarin.

Terkait itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyebut dampak PSBB ini akan lebih butuk jika dibanding PSBB tahap awal dari segi ekonomi.

Bahkan, para pengusaha akan kembali ditekan dengan cashflow yang kian menipis.  Baca Juga: Orang Demokrat ke Anies: Nies, Rem Darurat yang Kau Tarik Itu Blong!

"Karena saat ini modal kerja perusahahaan menipis setelah PSBB pertama kemarin. Ini sebetulnya tahap pemulihan. Kalo seperti ini nantinya terjadi PHK (pemutusan hubungan kerja) kondisi yang makin drop lagi. Minus pertumbuhan ekonomi, kita harus bisa maklumi bersama," katanya, Senin (14/9/2020).

Lanjutnya, ia menyebut dalam kondisi seperti ini, bisnis perusahaan makin menurut, tidak mungkin dapat menanggung biaya beban karyawan. Baca Juga: Pengusaha Melawan Anies: Ancaman PHK Tak Terhindari Pak Gubernur

Termasuk, berpotensi karyawan tetap dilepas namun bukan dengan pesangon melainkan pada karyawan kontrak dengan perjanjian kontak tertentu atau kontrak yang habis namun tidak diperpanjang.

"Waktu masuk transisi, sudah mulai geliat pemulihan sehingga sudah berjalan. Kita mulai bayar karyawan kita, artinya karyawan punya daya beli lagi. Kalau ditutup lagi, hilang daya beli, ini akan berkepanjangan juga. PSBB berapa lama kita ngga tau kondisi ke depan," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: