Kerugian dari Saham Defensif
Namun, sisi negatifnya, volatilitas rendah dari saham-saham defensif sering menyebabkan keuntungan yang lebih kecil selama pasar bullish dan siklus kesalahan waktu pasar. Sayangnya, banyak investor meninggalkan saham defensif karena frustrasi dengan kinerja yang buruk di akhir pasar bullish, ketika mereka sangat membutuhkannya.
Setelah penurunan pasar, investor terkadang terburu-buru membeli saham defensif, meskipun sudah terlambat. Upaya gagal dalam penentuan waktu pasar menggunakan saham defensif ini dapat secara signifikan menurunkan tingkat pengembalian bagi investor.
Baca Juga: Apa Itu Doomscrolling?
Contoh Saham Defensif
Saham defensif juga dikenal sebagai saham non-siklus karena tidak berkorelasi tinggi dengan siklus bisnis. Di bawah ini adalah beberapa jenis saham defensif:
Perbankan
Perbankan menjadi sektor defensif karena bank yang menjadi pusat keuangan akan terus berjalan dan dibutuhkan dalam kondisi ekonomi apapun. Bahkan di dalam kondisi ekonomi terburuk sekalipun, akan ada banyak nasabah yang menyimpan uang di bank sehingga bank sendiri akan diuntungkan dengan Dana Pihak Ketiga (DPK).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: