Dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat tentang konsep Securities Crowdfunding (SCF), peraturan terkait, serta pentingnya perlindungan konsumen, Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI) menggelar acara Securities Crowdfunding Day 2024 “Securities Crowdfunding Goes to IPO: Sarana UMKM Melantai di Bursa” pada Kamis (21/11/2024).
Securities Crowdfunding (SCF) adalah model pembiayaan berbasis teknologi yang memungkinkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia untuk mendapatkan dana dari masyarakat umum melalui platform digital. Konsep ini memberikan alternatif bagi pelaku usaha dalam memperluas skala bisnisnya, yang sering menghadapi kendala akses pembiayaan dari lembaga keuangan konvensional.
Ketua Umum Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI), Nandana Pawitra, mengharapkan SCF dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital, khususnya dalam membantu UMKM dengan meningkatnya literasi keuangan di Indonesia.
“Dengan meningkatnya literasi keuangan di Indonesia, kami berharap SCF dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi digital, khususnya dalam membantu UMKM berkembang lebih pesat,” ujar Nandana dalam acara Securities Crowdfunding Day 2024 “Securities Crowdfunding Goes to IPO: Sarana UMKM Melantai di Bursa,” pada Kamis (21/11/2024).
Acara ini menjadi wadah bagi para regulator, pemodal, dan pemangku kepentingan lainnya untuk berdiskusi dalam memperkuat jaringan dan meningkatkan pemahaman bersama terkait potensi SCF. Kegiatan ini mengundang berbagai pihak untuk berdiskusi mengenai peluang dan tantangan yang dihadapi UMKM dalam mengakses pembiayaan.
Baca Juga: Bank Indonesia Salurkan Likuiditas Rp259 Triliun ke Perbankan hingga Akhir Oktober 2024
Dengan adanya dukungan regulasi yang kuat, SCF diharapkan dapat menjadi pilar penting dalam mendukung UMKM melantai di Bursa Efek Indonesia, yang akan berkontribusi dalam perekonomian digital Indonesia yang lebih inklusif.
Lebih lanjut, Nandana mengaitkan hubungan SCF dengan target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto.
“Target pertumbuhan ekonomi pemerintah 8%, ayo kita fokuskan. Hari ini ini kita berkumpul untuk 8% itu. Kita coba kumpulkan penerbit yang kira-kira mau IPO agar kita bisa scale up,” tambahnya.
ALUDI mendapat pengakuan resmi sebagai asosiasi penyelenggara dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pengawasan Pasar Modal pada 11 November 2020l. Pengakuan ini dituangkan dalam Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-60/D.04/2020 Tentang Pengakuan Terhadap Perkumpulan Sebagai Asosiasi Penyelenggara Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement