Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Replanting Sawit: Gercep oleh Koperasi Carya Anugrah Tani

Replanting Sawit: Gercep oleh Koperasi Carya Anugrah Tani Pekerja mengangkut kelapa sawit kedalam truk di Perkebunan sawit di Mesuji raya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Minggu (9/6/2019). Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit (Gapki) meyakini, bahwa harga kelapa sawit pada tahun ini masih menghadapi berbagai tekanan terutama dampak dari perang dagang AS—China. | Kredit Foto: Antara/Budi Candra Setya
Warta Ekonomi, Jakarta -

Realisasi program PSR (Peremajaan Sawit Rakyat) di sentra provinsi kelapa sawit di Indonesia terus digiatkan secara bertahap. Pada kesempatan ini, KJSU Carya Anugrah Tani yang terletak di Desa Tawakuwa, Kec. Angkona, Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan melaporkan kegiatan penanaman perdana program PSR di desa tersebut.

Pada tahap pertama, KJSU Carya Anugrah Tani ini akan melakukan replanting sawit di lahan seluas 151 hektare dengan penyaluran dana bagi petani sebesar Rp30 juta per hektare. Perlu diketahui, di Luwu Timur terdapat sekitar 13.000 hektare lahan kelapa sawit yang sebagian kondisi pohonnya sudah kurang produktif.

Baca Juga: Grant Riset BPDPKS: Cangkang Sawit Hasilkan Hot Mix Asphalt Dong!

Ketua DPW Apkasindo Provinsi Sulawesi Selatan, H. Badar, dalam sambutannya mengatakan, KJSU Carya Anugrah Tani merupakan satu-satunya koperasi tercepat di Indonesia yang melakukan penanaman perdana sawit. Lebih lanjut dia menjelaskan, di Luwu Utara, program PSR ini sudah berjalan sekitar 25.000 hektare, sedangkan di Luwu Timur baru sekitar 3.000 hektare yang ditargetkan akan selesai pada tahun 2020 ini. Sementara itu, bibit yang dipersiapkan pada program PSR di Luwu Timur berasal dari PPKS Medan dan Sampoerna Grup BSM.

Sejalan dengan hal tersebut, Bupati Luwu Timur, H. Muhammad Thoriq Husler meminta petani untuk memanfaatkan program PSR ini dengan baik. Pasalnya, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit.

"Selain itu, sejak harga sawit murah, banyak petani menebang pohon sawitnya beralih ke persawahan. Oleh karena itu, dengan adanya program PSR ini diharapkan kejayaan sawit bangkit lagi dan harga juga sudah mulai membaik," ujar Husler.

Husler menambahkan, "Lewat KJSU Carya Anugrah Tani, saya percaya program peremajaan ini berjalan dengan baik dan akan berkelanjutan. Jangan ragu lagi soal bibitnya karena program ini hanya menggunakan bibit bersertifikasi."

Husler berharap, melalui Dinas Pertanian sebagai perpanjangan tangan Pemerintah akan melakukan pengawasan melekat sampai program ini benar-benar membawa manfaat buat petani. Pelaksanaan program peremajaan sawit ini ditandai dengan penanaman bibit sawit oleh Bupati Luwu Timur yang diikuti oleh Ketua DPW Apkasindo Provinsi Sulsel, Anggota DPRD Luwu Timur, Perwakilan dari Polres, Plt. Kadis Pertanian, Camat, dan para Kepala Desa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ellisa Agri Elfadina
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: