Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pedih, 3.500 Rakyat Palestina Tewas Sepanjang Netanyahu Berkuasa

Pedih, 3.500 Rakyat Palestina Tewas Sepanjang Netanyahu Berkuasa Warga Palestina melakukan aksi protes menentang kesepakatan Uni Emirat Arab dengan Israel untuk normalisasi hubungan kedua negara, di Kota Gaza, Rabu (19/8/2020). | Kredit Foto: Antara/REUTERS/Mohammed Salem
Warta Ekonomi, Yerusalem -

Selama masa kepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, hampir 3.500 warga Palestina, termasuk banyak wanita dan anak-anak, tewas dan ribuan lainnya terluka dalam serangan pasukan Israel.

Pada kepemimpinan PM Netanyahu, Israel menandatangani perjanjian normalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain. Netanyahu, yang ditampilkan sebagai salah satu pelopor utama penindasan dan pelanggaran Israel terhadap Palestina, menjabat sebagai perdana menteri selama dua serangan berdarah di Jalur Gaza di bawah blokade oleh tentara Israel.

Baca Juga: Bahrain-UEA Damai dengan Israel, Ratusan Rakyat Palestina Berdemo

Menurut data kelompok hak asasi Israel B'Tselem, hampir 3.500 warga Palestina Palestina terbunuh dalam serangan pasukan Israel di Tepi Barat dan pengepungan Jalur Gaza sejak 2009, ketika Netanyahu menjadi perdana menteri.

Dari hampir 3.500 warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, 799 di antaranya anak-anak dan 342 lainnya adalah wanita.

Dua operasi militer besar

Netanyahu, yang meraih kursi perdana menteri tujuh kali, memerintahkan serangan "Operation Pillar of Cloud" pada 2012 dan serangan "Operation Protective Edge" pada 2014 terhadap Jalur Gaza. Menurut data dari B'Tselem, 167 warga Palestina tewas dalam serangan Israel tahun 2012 di Gaza.

Tahun 2014 menjadi salah satu tahun paling berdarah dalam sejarah Palestina karena serangan yang dilancarkan Israel di Gaza pada 8 Juli, di bawah kepemimpinan Netanyahu. Menurut laporan PBB, tentara Israel menyerang Gaza dengan 6.000 serangan udara dengan hampir 50.000 tank dan peluru artileri selama 50 hari.

Serangan Israel telah membunuh 2.251 warga Palestina, termasuk 551 anak-anak dan 299 wanita, dan lebih dari 11.000 orang terluka, dan lebih dari 1.500 anak-anak menjadi yatim piatu.

Otoritas Palestina mencatat bahwa 28.366 rumah warga di kota tersebut hancur, terutama akibat serangan udara, di mana 3.329 rumah hancur seluruhnya dan 23.445 lainnya hancur sebagian. Sekitar 65.000 warga Palestina kehilangan tempat tinggal di Gaza, di mana infrastruktur umum rusak parah akibat serangan itu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: