Pedih, 3.500 Rakyat Palestina Tewas Sepanjang Netanyahu Berkuasa
Pembantaian di depan mata dunia
Pada era PM Netanyahu, yang memerintahkan serangan pada 2012 dan 2014 - yang menjadi serangan paling berdarah di Gaza - pasukan Israel melakukan pembantaian baru di wilayah tersebut pada 2018.
Selama demonstrasi damai dengan nama "Great March of Return" yang diluncurkan di perbatasan Gaza pada 30 Maret 2018 dan berlangsung selama berbulan-bulan, tentara Israel tak dapat menahan diri untuk menggunakan kekerasan yang berlebihan, termasuk peluru tajam terhadap warga Palestina.
Pemerintahan Netanyahu tidak menolerir demonstrasi damai yang diadakan di perbatasan menuntut hak untuk memulangkan pengungsi Palestina yang diusir secara paksa dari tanah mereka setelah pencabutan blokade darat, udara, dan laut di Jalur Gaza sejak 2006.
Tentara Israel membantai warga Palestina di depan mata dunia selama aksi protes, yang disiarkan langsung oleh saluran TV lokal.
Menurut data Al Mezan, sebuah organisasi hak asasi manusia di Gaza, 215 warga Palestina dibunuh oleh tentara Israel dan ribuan lainnya terluka dalam demonstrasi tersebut.
Di antara mereka yang tewas dalam serangan Israel di perbatasan Gaza adalah 47 anak-anak, dua wanita, empat petugas kesehatan, dua jurnalis, dan sembilan orang penyandang cacat.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: