Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Semester I 2020: XL Axiata Kalahkan Telkom

Semester I 2020: XL Axiata Kalahkan Telkom Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna

4. Smartfren (14%)

Senasib dengan Indosat, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) juga harus gigit jari sepanjang semester pertama tahun 2020. Pasalnya, kerugian FREN membengkak hingga 14% dari Rp1,07 triliun pada Juni 2019 menjadi Rp1,22 triliun pada Juni 2020. FREN sendiri sudah membukukan rugi sejak tahun 2008 silam.

Dilansir dari laporan keuangan perusahaan, emiten telekomunikasi itu berhasil mendongkrak pendapatan hingga 42% lebih tinggi pada paruh pertama tahun ini. Jika pada Juni 2019 lalu pendapatan FREN hanya Rp3,03 triliun, angkanya naik menjadi Rp4,30 triliun pada Juni 2020. 

Pendapatan dari jasa telekomunikasi menjadi yang paling mendominasi, yakni mencapai Rp3,91 triliun. Dua kontributor pendapatan berikutnya dalah segmen nondata sebesar Rp226,53 miliar dan pendapatan jasa interkoneksi meningkat drastis hingga tiga kali lipat menjadi Rp61,70 miliar pada akhir semester I 2020.

Sayang seribu sayang, ketika pendapatan naik, beban yang ditanggung FREN juga ikut naik sehingga mengikis keuntungan perusahaan. Per Juni 2020, FREN menanggung beban usaha sebesar Rp5,17 triliun, naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp4,31 triliun. 

Sebagaimana tersaji dalam laporan keuangan, FREN menanggung beban penyusutan amortisasi yang lebih tinggi pada awal tahun ini, yakni dari Rp1,81 triliun menjadi Rp2,23 triliun. Beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi juga meningkat dari Rp1,69 triliun menjadi Rp1,88 triliun. 

Begitu juga dengan beban penjualan dan pemasaran yang naik dari Rp392,58 miliar menjadi Rp532,37 miliar. Berikutnya, beban karyawan melonjak dari Rp340,11 miliar menjadi Rp439,86 miliar. Kemudian diikuti dengan kenaikan beban umum dan administrasi dari Rp78,72 miliar menjadi Rp96,52 miliar pada semester I 2020.

5. Jasnita Telekomindo (-1.380%)

Emiten telekomunikasi berikutnya yang tak mendulang cuan pada semester pertama tahun ini adalah PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST). Sampai dengan Juni 2020, JAST tercatat menelan rugi hingga Rp8,33 miliar. Capaian tersebut jauh menurun hingga 1.380% dibandingkan kinerja JAST pada Juni 2019 yang kala itu masih mengantongi keuntungan sebesar Rp602 juta. 

Dilansir dari keterbukaan informasi, kerugian usaha itu salah satunya terpengaruh oleh amblasnya pendapatan JAS sedalam 28,81% dari Rp43,52 miliar pada Juni 2019 menjadi Rp30,98 miliar pada Juni 2020. Sebagian besar pendapatan bersumber dari jasa interkoneksi dan internet sebesar Rp25,28 miliar pada Juni 2020, naik tipis dari tahun sebelumnya yang hanya Rp25,06 miliar.

Kemudian, sumber pendapatan lainnya juga kompak menurun, yaitu pendapatan proyek telekomunikasi dari Rp5,14 miliar menjadi Rp2,70 miliar, jasa periklanan turun dari Rp12,36 miliar menjadi R[2,29 miliar, dan jasa nonkoneksi turun dari Rp955,85 juta menjadi Rp285,96 juta.

Bersamaan dengan itu, sejumlah pos beban mengalami pembengkakan sehingga turut menekan kinerja keuangan perusahaan. Per Juni 2020, JAST membukukan beban pemasaran sebesar Rp888,52 juta, naik dari tahun sebelumnya yang hanya Rp411,69 juta. Begitu juga dengan beban beban keuangan dan administrasi bank yang membengkak dari Rp714,49 juta menjadi Rp1,07 miliar.

Ditambah lagi, JAST mengalami rugi selisih kurs dari yang sebelumnya Rp1,46 juta menjadi Rp76,02 juta. Untungnya, beban lainnya dapat ditekan secara maksimal dari Rp74,59 juta menjadi Rp7,5 ribu.

6. Bakrie Telecom (-)

Emiten telekomunikasi milik Grup Bakrie, yakni PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) tercatat belum melaporkan kinerja keuangan pada tahun 2020 ini. Emiten yang terancam delisting dari Bursa Efek Indonesia (BEI) ini baru merilis laporan keuangan tahun 2019.

Sampai dengan semester I 2019, BTEL membukukan kerugian sebesar Rp91,75 miliar, menurun dari rugi semester I 2018 yang kala itu mencapai Rp540,11 miliar.

Sementara itu, pendapatan BTEL juga ikut amblas sedalam 11,2% menjadi Rp3,91 miliar saja pada semester pertama tahun 2019. Kinerja keuangan BTEL kian terbebani dengan menanggung utang sebesar Rp16,16 triliun sampai dengan periode Juni 2019.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: