Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Semester I 2020: XL Axiata Kalahkan Telkom

Semester I 2020: XL Axiata Kalahkan Telkom Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna

2. Telkom (-0,72%)

Emiten telekomunikasi BUMN, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mengantongi laba bersih sebesar Rp10,99 triliun pada semester pertama tahun 2020. Pencapaian tersebut menurun tipis sebesar 0,72% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp11,07 triliun. 

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, bersamaan dengan penurunan laba, Telkom mengantongi pendapatan 3,6% lebih rendah dari Rp69,35 triliun pada Juni 2019 menjadi Rp66,86 triliun pada Juni 2020. Kontributor pendapatan terbesar adalah segmen data, internet, dan jasa teknologi yang angkanya tumbuh 6,8% menjadi Rp35,3 triliun. 

Berikutnya, Telkom mengantongi pendapatan IndiHome 19,1% lebih tinggi menjadi Rp10,4 triliun, sedangkan pendapatan interkoneksi tercatat meningkat 24,9% menjadi Rp4,1 triliun pada paruh pertama tahun ini. Pada saat yang bersamaan, pendapatan SMS, fixed, dan cellular voice menurun 27,5% menjadi Rp13 triliun. Begitu pun dengan pendpaatan jaringan telekomunikasi lain yang turun sedalam 36,4% menjadi Rp4 triliun.

Direktur Keuangan Telkom, Heri Supriadi, menjelaskan bahwa pendapatan IndiHome yang tumbuh positif selaras dengan bertambahnya pengguna baru dan add-ons sepanjang semester pertama tahun ini. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa selama pandemi Covid-19 melanda, Telkom melakukan berbagai upaya untuk menjaga kinerja bisnis, salah satunya melalui akselerasi digital melalui segmen mobile atau juga fixed broadband

"Selain itu, juga terjadi akselerasi transformasi dalam kegiatan bisnis, baik seperti digitasi dalam proses bisnis internal kami, seperti WFH yang didukung oleh jaringan yang kami miliki. Digital service juga mendukung kebutuhan layanan konsumen, yang sesuai dengan domain bisnis kami, yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital service," ujarnya sebagaimana dikutip dari keterbukaan informasi.

Perlu diketahui juga, kurang maksimalnya pendapatan dan laba juga disebabkan oleh pembengkakan di sejumlah pos beban. Misalnya saja, beban penyusutan dan amortisasi meningkat dari Rp11,47 triliun menjadi Rp13,93 triliun. Begitu juga dengan beban karyawan dan interkoneksi yang angkanya membengkak masing-masing menjadi Rp7,02 triliun dan Rp2,96 triliun pada akhir semester I 2020. 

Bersamaan dengan itu, sejumlah beban lainnya mengalami perbaikan, seperti beban operasi, pemeliharaan, dan jasa yang turun dari Rp21,79 triliun pada Juni 2019 menjadi Rp16,23 triliun pada Juni 2020. Beban umum dan administrasi juga membaik dari Rp3,2 triliun menjadi Rp3,1 triliun pada periode tersebut. Hal itu diikuti dengan turunya beban pemasaran dari Rp1,9 triliun menjadi hanya Rp1,4 triliun pada Juni lalu.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: