Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Semester I 2020: XL Axiata Kalahkan Telkom

Semester I 2020: XL Axiata Kalahkan Telkom Kredit Foto: Tanayastri Dini Isna

3. Indosat (2,78%)

Umpama peribahasa untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, pesta emiten telekomunikasi di era pandemi Covid-19 tidak mampu mendongkrak signifikan kinerja keuangan PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT). Pasalnya, sampai dengan Juni 2020, Indosat masih merugi Rp341,10 miliar. Angka tersebut membengkak 2,78% dari rugi Juni 2019 yang mencapai Rp331,89 miliar.

Padahal, sepanjang enam bulan pertama tahun 2020, Indosat mampu mendongkrak pendapatan hingga 9,4% dari Rp12,29 triliun pada tahun lalu menjadi Rp13,45 triliun pada tahun ini. Hampir semua sumber pendapatan Indosat mengalami peningkatan, terutama pendapatan seluler yang naik 11,8% dari Rp9,96 triliun pada Juni 2019 menjadi Rp11,14 triliun pada Juni 2020. 

Selain itu, Indosat juga membukukan pendapatan multimedia, komunikasi data, internet (MIDI) 2,4% lebih tinggi pada periode kali ini, yakni naik dari Rp1,98 triliun menjadi Rp2,04 triliun. Namun, pendapatan telekomunikasi mengalami penurunan 19,8% dari Rp341,82 miliar menjadi hanya Rp247,28 miliar akibat penurunan trafik incoming.

"Pendapatan seluler meningkat terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan data yang mengimbangi penurunan pendapatan telepon dan SMS, sedangkan pendapatan MIDI naik terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari keseluruhan layanan, yaitu konektivitas tetap dan jasa IT," jelas manajemen Indosat dalam keterbukaan informasi dikutip pada Jumat, 18 September 2020.

Selain karena pertumbuhan pendapatan yang tipis, faktor yang membuat Indosat masih menanggung rugi ialah membengkaknya sejumlah pos beban pada semester pertama tahun 2020. Beban karyawan menjadi yang paling bengkak dengan kenaikan 43,1% menjadi Rp1,43 triliun, kemudian diikuti oleh beban penyusutan dan amortisasi sebesar 5,3% menjadi Rp4,96 triliun pada Juni 2020.

Meski begitu, Indosat mampu menekan beban umum dan administrasi secara signifikan, yakni mencapai 36,6% menjadi Rp283,16 miliar. Hal itu diikuti pula oleh penurunan beban pemasaran sebesar 2,9% menjadi Rp541,68 miliar.

"Indosat Ooredoo membukukan rugi bersih sebesar Rp341,10 miliar atau naik sebesar Rp9,2 miliar dibandingkan rugi bersih semester I 2019 yang utamanya disebabkan oleh dampak penyesuaian organisasi dan kenaikan biaya keuangan dari liabilitas sewa," jelas manajemen Indosat.

Sebagai catatan, sampai dengan akhir Juni 2020, jumlah pelanggan seluler Indosat tercatat meningkat 0,9% secara tahunan menjadi 57,2 juta pelanggan. Dari sana, Indosat mengantongi pendapatan rata-rata per pengguna (ARPU) sebesar Rp31.400, naik dari tahun lalu yang hanya Rp27.900.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: