3.245 Orang di Barat Laut China Kena Penyakit Brucellosis, Ini Sebabnya
Karena bakteri, ribuan orang di wilayah barat laut China terjangkit penyakit bernama Brucellosis. Bakteri bernama Brucella itu bocor dari pabrik biofarmasi milik negara yang memproduksi vaksin penyakit tersebut.
Pejabat kesehatan di kota Lanzhou mengatakan sebanyak 3.245 orang telah terjangkit Brucellosis, penyakit yang biasanya muncul karena kontak dekat dengan hewan atau produk hewani yang terinfeksi Brucella. Penyakit ini menyebabkan demam, nyeri sendi, dan sakit kepala.
Otoritas kesehatan setempat mengatakan awalnya sebanyak 1.401 orang dinyatakan positif mengidap penyakit itu. Namun, otoritas kesehatan mengatakan sejauh ini tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia lainnya.
Baca Juga: Waduh, Korea Utara Berpotensi Uji Coba Rudal Balistik, Kapan??
Pihak berwenang China menemukan pabrik biofarmasi tersebut telah menggunakan disinfektan kadaluwarsa dalam produksi vaksin Brucella untuk hewan antara Juli dan Agustus tahun lalu. Artinya, bakteri tersebut tidak dibasmi di "knalpot" pabriknya.
Gas yang terkontaminasi dari China Animal Husbandry Lanzhou Biopharmaceutical Factory di Lanzhou membentuk aerosol yang mengandung bakteri, dan kemudian dibawa oleh angin ke Lanzhou Veterinary Research Institute, menginfeksi hampir 200 orang di sana pada Desember tahun lalu.
Menurut laporan kantor berita Xinhua, Sabtu (19/9/2020), lebih dari 20 mahasiswa dan anggota fakultas Universitas Lanzhou, yang beberapa di antaranya pernah ke institut tersebut, dinyatakan positif juga.
Komisi kesehatan Lanzhou mengatakan pada hari Jumat (18/9/2020), domba, sapi, dan babi paling sering terlibat dalam penyebaran bakteri tersebut.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, penularan Brucellosis dari orang ke orang sangat jarang, tetapi beberapa gejala dapat berulang atau tidak pernah hilang.
Gejala itu termasuk demam yang berulang, kelelahan kronis, dan pembengkakan jantung atau artritis.
Pihak berwenang Lanzhou mengatakan pabrik—yang meminta maaf awal tahun ini—telah dicabut izin produksi vaksin Brucellosis-nya. Kompensasi untuk pasien akan dimulai secara bertahap mulai Oktober.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: