Data Tunjukkan Rupanya Covid-19 di Afrika Lebih Sedikit, Kenapa?
Populasi Afrika yang relatif muda juga berkontribusi pada rendahnya jumlah kasus, kata Dr Nkengasong.
Selain itu, penekanan pada inisiatif berbasis komunitas, dan pengalaman dalam pelacakan kontak saat memerangi penyakit seperti Ebola, telah membantu negara-negara di Afrika untuk mengatasi virus tersebut, katanya.
"Virus ini ada di komunitas, dan tanpa respons komunitas yang kuat dan keterlibatan komunitas yang kuat, kami tidak mungkin bisa melawannya," tambah Dr Nkengasong.
Peringatan atas kemungkinan gelombang kedua
Analisis oleh Anne Soy, BBC News, Nairobi
Penurunan jumlah kasus Covid-19 di benua itu terutama didorong oleh Afrika Selatan, yang menyumbang hampir setengah dari kasus di Afrika, tetapi juga memiliki proporsi tes virus corona yang besar.
Hingga Selasa, Afrika Selatan telah melakukan lebih dari empat juta tes. Sebagai perbandingan, di benua dengan lebih dari 50 negara itu, jumlah tesnya telah melewati 10 juta sebulan yang lalu.
Menurut standar internasional, angka itu yang relatif rendah, dan ini disebabkan oleh kekurangan peralatan pengujian dan kurangnya produksi alat pengetesan di Afrika. Hal ini terus mengurangi kisah "sukses" Afrika.
Meskipun mungkin ada kasus yang tidak terdeteksi, para ahli seperti Dr Nkengasong mengatakan tidak ada indikasi jumlah kematian yang besar yang tidak dapat dijelaskan di sebagian besar negara.
Tetapi ada peringatan bahwa mungkin ada gelombang kedua infeksi karena semakin banyak negara melonggarkan pembatasan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: