Direktur Pemasaran TPPI Darius Darwis menambahkan, kebutuhan domestik Paraxylene saat ini sebesar 1 juta ton per tahun, sedangkan pemasok dari dalam negeri selain TPPI adalah hanya Kilang RU IV Pertamina yang mempunyai kapasitas produksi sekitar 200.000 ton per tahun. Dengan demikian, selama TPPI tidak berproduksi, terdapat impor Paraxylene sekitar 800.000 ton per tahun.
Untuk mengurangi impor Paraxylene pada 2021, TPPI merencanakan akan memproduksi Paraxylene sebesar 280 ribu ton per tahun sehingga total produksi Paraxylene dalam negeri menjadi 500 ribu ton per tahun.
"Hal ini dapat mengurangi impor sejumlah 50 persen dari kebutuhan dalam negeri dan menurunkan current account deficit sejalan dengan arahan Bapak Presiden Joko Widodo saat mengadakan kunjungan ke TPPI tahun lalu," ujar Darius.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyambut baik dan mendukung TPPI melaksanakan proyek Revamping ini, mengingat produk-produk petrokimia khususnya produk aromatik ini dibutuhkan di dalam negeri dan diimpor oleh berbagai perusahaan di Indonesia.
"Dengan memenuhi kebutuhan impor Paraxylene tersebut, peran TPPI dalam mengurangi impor dan current deficit account Indonesia menjadi sangat signifikan, dan ini sangat baik untuk membangkitkan perekonomian Indonesia," ucap Agus.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Rizky Fauzan
Editor: Rosmayanti