Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Emiten Penerbangan Kompak Dapat Rapor Merah, Siapa yang Paling Berdarah-Darah?

Emiten Penerbangan Kompak Dapat Rapor Merah, Siapa yang Paling Berdarah-Darah? Kredit Foto: Antara/Muhammad Iqbal

2. AirAsia - Rugi Rp909,07 Miliar

Bisnis penerbangan PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) terguncang oleh pandemi Covid-19 pada awal tahun 2020. Emiten penerbangan itu pun tak bisa menghindari kerugian yang angkanya membengkak signifikan hingga 1.002% dari Rp82,53 miliar pada semester I 2019 menjadi Rp909,07 miliar pada semester I 2020. 

Baca Juga: AirAsia Indonesia Telan Pil Pahit, Rugi Hampir Tembus Rp1 Triliun

Kian membesarnya kerugian tersebut tidak terlepas dari anjloknya pendapatan perusahaan sedalam 55,15% dari Rp2,99 triliun pada Juni 2019 menjadi hanya Rp1,32 triliun pada Juni 2020 ini. Diakui manajemen perusahaan, anjloknya pendapatan dan membengkaknya rugi AirAsia merupakan imbas dari tekanan industri penerbangan di tengah pandemi Covid-19. 

Pertumbuhan pendapatan dari penerbangan berjadwal kargo sebesar 64,84% menjadi Rp51,01 miliar pada Juni 2020 tak cukup mampu menyelamatkan pendapatan maskapai penerbangan ini. Pasalnya, di dua pos pendapatan lainnya, AirAsia membukukan penurunan signifikan. Penurunan paling tajam terjadi di pendapatan bagasi yang amblas 63,41% menjadi Rp121,53 miliar. Sementara itu, pendapatan penerbangan berjadwal anjlok hingga 55,57% menjadi Rp1,09 triliun.

Perlu diketahui, sepanjang semester I 2020, AirAsia tidak membukukan beban sewa pesawat seiring dengan adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sementara itu, beban usaha bahan bakar tercatat turun sebesar 37,26% menjadi Rp746,79 miliar. 

Meskipun demikian, Direktur Utama AirAsia, Veranita Yosephine, mengatakan bahwa perusahaan tak akan tinggal diam begitu saja di tengah kerugian yang diderita AirAsia. Ia menyampaikan, manajemen berkomitmen untuk meningkatkan pendapatan, salah satunya dengan mengembangkan rute penerbangan.

"Berkaitan dengan peningkatan revenue dan pengembangan rute itu merupakan strategi penting untuk mengatasi kerugian, mengingat cash flow menjadi prioritas saat ini," pungkasnya dalam paparan publik secara virtual pada 24 September 2020 kemarin.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: