Pasca pandemic Covid 19, Semen Gresik (SG) ingin meningkatkan pasokan klinker atau produk setengah jadi semen ke China yang kebutuhannya mencapai 18 juta ton/tahun. Saat ini SG baru memasok sekitar satu persen dari total kebutuhan klinkernya, dan tahun ini akan mentargetkan angka ekspor klinker ke China mencapai 5 persen. Baca Juga: Kemenperin Akui Industri Semen dan Pelumas Tertampar Covid-19,
“Di China proyek infrastuktur tetap dilanjutkan meski masih kondisi pandemi, sehingga kebutuhan bahan baku semen masih tinggi. Tahun lalu saja kebutuhannya mencapai 20 juta ton, namun diperkirakan saat pandemi turun mencapai 15-18 juta ton,” kata Senior Manager of Export Sales Semen Indonesia Group (SIG), Fifit Abriyanto, Sabtu (269/2020).
Menurut Fifit, nilai ekspor produk klinker ke China dan Malaysia sebagai target penguna, ditargetkan dapat menyerap devisa bagi negara hingga ratusan miliar rupiah. Pada awal tahun ini, Semen Gresik sempat mengalami penurunan kuantitas ekspor yang disebabkan oleh Pandemi dan proyek dredging yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas pelabuhan.
"Seiring dengan selesainya poyek tersebut dan penanganan pandemi oleh negara-negara didunia terutaman China, ekspor kini sudah mulai meningkat sejak Juni 2020," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: