Figur Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo jadi sorotan karena mengaitkan pencopotannya sebagai Panglima TNI dengan instruksinya ke prajurit agar menonton film G-30S/PKI. Gatot pun menyinggung adanya politikus senior di PDIP yang mengingatkannya agar menghentikan ajakan nonton bareng G-30S/PKI.
Terkait itu, politikus PDIP Effendi Simbolon merespons manuver Gatot. Ia menekankan eks Kepala Staf TNI AD (KSAD) itu diganti dari posisi Panglima TNI memang sudah waktunya dengan merujuk masa lama dinas.
Baca Juga: Gembar-Gemborkan Isu PKI, Gatot Nurmantyo Ditantang: Kalau Berani Ayo Bertarung
"Kami sih pada dasarnya melihat bahwa pergantian Panglima itu kan berdasarkan silkus dari waktu masa dinasnya ya. Dan, itu tentu tidak tertutup juga kemungkinan ada pertimbangan lain dari presiden sebagai panglima tertinggi atau pemegang kekuasaan tertinggi TNI," kata Effendi, dalam wawancara dengan tvOne yang dikutip VIVA pada Minggu (27/9/2020).
Dia menjelaskan hal ini sebagai Anggota Komisi I DPR menyangkut pergantian Gatot ke Marsekal Hadi Tjahjanto. Gatot diganti karena memang memasuki masa pensiun.
"Jadi, kalau melihat siklus jenderal pak Gatot, berakhir di akhir Maret, 1 April diganti," tutur Effendi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Fajria Anindya Utami