Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, menyatakan ada dua keuntungan politis dengan terus menaikkan isu kebangkitan PKI seperti yang disuarakan Presidium KAMI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dkk.
Ray mengatakan, pertama: memainkan isu kebangkitan PKI bisa menarik perhatian publik dan bahkan bisa menjadi penyedot suara politik masyarakat yang didapatkan dengan cara yang relatif murah.
Baca Juga: Dukungan Mengalir ke Gatot Nurmantyo: Maju Terus, Jenderal!
"Naikkan isu PKI maka akan terkumpul perhatian dengan seketika. Apakah suara ini besar? Saya kira tidak. Mungkin tidak sampai 15% dari rakyat Indonesia. Tapi bagi mereka yang memang membutuhkan perhatian dan suara, angka 15% itu cukup menggiurkan. Apalagi didapatkan dengan cara yang relatif mudah dan meriah," tutur Ray saat dihubungi SINDOnews, Senin (28/9/2020).
Kedua, lanjut Ray, tokoh yang masih menggunakan isu PKI dianggap kehilangan ide atas cara mengelola masa depan. Mereka yang sibuk dengan isu masa lalu, biasanya kurang begitu terbuka membicarakan tentang bagaimana mengelola masa depan, serta bagaimana menjawab tantangan-tantangan yang akan dihadapi dengan segala persoalan dan dinamikanya.
"Dan ini juga keuntungan politik bagi para politisi. Dengan begitu, mereka tidak merasa perlu membuat komitmen visi misi yang luas dengan calon pemilih," lanjut Ray.
"Terus mendengungkan ancaman PKI berperan untuk menutupi tuntutan mendiskusikan apa yang mau dilakukan di masa depan. Maka, mengelola ancaman PKI bangkit lagi tentu akan menguntungkan secara politis dan karenanya selalu ada peminat isu ini," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum