Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertama di Indonesia, Pluang Luncurkan Micro E-mini S&P 500 Index Futures

Pertama di Indonesia, Pluang Luncurkan Micro E-mini S&P 500 Index Futures Kredit Foto: Dok. Pluang
Warta Ekonomi, Jakarta -

Investasi micro e-mini S&P 500 index futures kini bisa dilakukan dalam tiga ketukan lewat aplikasi Pluang. Produk investasi ini adalah yang pertama dan satu-satunya di Indonesia saat ini.

Claudia Kolonas, co-founder Pluang mengatakan, Pluang S&P 500 merupakan produk berjangka yang ditransaksikan pada bursa Chicago Mercantile Exchange, bursa berjangka terbesar di dunia. Diluncurkannya produk ini, menurutnya berutujuan untuk membuka akses lebih luas kepada masyarakat Indonesia terhadap produk keuangan mancanegara, dengan mudah, aman, dan terjangkau. 

“Sebelumnya Pluang sukses meluncurkan produk tabungan Emas Digital,” ujar Claudia Kolonas, di Jakarta (29/9/2020).  Baca Juga: Tidak Sadar, Peretas Bursa Kripto KuCoin Pindahkan Aset ke Bursa DeFi

Mengapa Micro E-Mini S&P 500 Index Futures? Claudia mengungkapkan, faktanya, Amerika Serikat adalah negara dengan ekonomi terbesar di dunia sejak 1871, dan masih diprediksikan akan terus bertumbuh. Selama 10 tahun terakhir, saham AS telah berkinerja kuat sebagaimana yang ditunjukkan oleh indeks S&P 500. Baca Juga: Catat! Penguasaan Ilmu Digital Marketing Kian Penting saat Pandemi

Selain itu, hanya perusahaan terpilih dan memenuhi syarat yang dapat masuk ke dalam indeks ini. Pada umumnya perusahaan-perusahaan tersebut harus memenuhi beberapa kualifikasi, seperti memiliki kantor pusat yang berlokasi di AS, melaporkan laba positif selama empat triwulan terakhir, memiliki kapitalisasi pasar sama dengan atau lebih dari USD 3,7 Miliar, serta telah IPO atau menjadi perusahaan publik selama minimal satu tahun.

Grafik di atas menunjukkan kinerja 3, 5, dan 10 tahun dari Indeks S&P 500. Peningkatan indeks S&P 500 menunjukkan bahwa ada tren positif secara umum di pasar ekuitas AS secara keseluruhan dalam jangka waktu panjang.

Claudia melanjutkan, investasi dengan imbal hasil menarik seperti indeks S&P 500 juga memiliki risiko. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan para investor. Diantaranya, volatilitas pasar mungkin akan terjadi menjelang pemilihan presiden AS di bulan November.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: