Pergantian presiden kepada Franklin D. Roosevelt memunculkan harapan akan berakhirnya krisis. Dalam 100 hari pertama kerjanya, Roosevelt mendorong Kongres untuk meloloskan undang-undang baru yang disebut sejarawan Lawrence Davidson dengan "kapitalisme berjaring pengaman subsidi."
Bersama-sama, pemerintah dan bisnis membelanjakan lebih banyak pada paruh pertama tahun 1930 dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, konsumen yang banyak mengalami kerugian besar di pasar saham pada tahun sebelumnya, mengurangi pengeluaran mereka sebesar 10%. Selain itu, pada pertengahan tahun 1930-an, kekeringan parah melanda jantung pertanian AS.
Akhirnya, kongres meloloskan rancangan program yang diajukan Roosevelt. Program yang bernama "New Deal" ini berisi 47 program yang dibagi dalam tiga tahapan eksekusi dari 1933 sampai 1939.
Program-program yang tertera dalam "New Deal" meliputi penutupan dan pemeriksaan kepada semua bank agar dapat sehat secara finansial, pemotongan gaji pegawai pemerintah maupun militer sebesar 15%, mempekerjakan sekitar 3 juta orang selama 10 tahun untuk menggarap lahan publik.
Selain itu juga mereka mulai menukar emas dengan mata uang dolar, mendanai pekerjaan di bidang pertanian, konstruksi, pendidikan, maupun kesenian, dan juga memberikan pinjaman pada para petani untuk menyelamatkan ladang ternak dari penyitaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: