Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Depresi Besar?

Apa Itu Depresi Besar? Kredit Foto: Antara/REUTERS/Shannon Stapleton

Kebijakan-kebijakan ini mulai memperlihatkan hasil. Pada tahapan pertama, pertumbuhan ekonomi Amerika mencapai angka 10,8%. Pada tahapan kedua, pertumbuhan ekonomi turun meski masih di angka tinggi yakni 8,9%. Namun, pada tahun 1936, pertumbuhan ekonomi kembali naik dan menyentuh angka 12,9%.

Terlepas dari hasil yang dipetik Roosevelt, sejak mula berlakunya "New Deal" mendapati banyak kritikan. Hal yang paling jelas ialah ketika penerapan "New Deal" dianggap terlalu sosialis atau tidak mencerminkan nilai Amerika. 

Depresi ini juga mempengaruhi hampir setiap negara di dunia. Namun, tanggal dan besaran penurunan bervariasi secara substansial di berbagai negara. Britania Raya berjuang dengan pertumbuhan dan resesi yang rendah selama sebagian besar paruh kedua tahun 1920-an. Akan tetapi, negara ini tidak mengalami depresi berat hingga awal tahun 1930, dan penurunan produksi industri dari puncak ke lembah kira-kira hanya sepertiga dari Amerika Serikat.

Prancis juga mengalami penurunan yang relatif singkat di awal tahun 1930-an. Pemulihan Prancis pada tahun 1932 dan 1933, berumur pendek. Produksi dan harga industri Prancis turun secara substansial antara tahun 1933 dan 1936.

Selain itu, perekonomian Jerman ikut tergelincir ke dalam penurunan awal tahun 1928 dan kemudian stabil sebelum kembali turun pada kuartal ketiga tahun 1929. Penurunan produksi industri Jerman kira-kira sama dengan yang terjadi di Amerika Serikat.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami

Bagikan Artikel: