Sudah jatuh tertimpa tangga pula, begitu nasib yang dialami oleh pebisnis transportasi darat, khususnya taksi konvensional. Setelah susah payah bangkit bersaing melawan bisnis transportasi online, kini muncul lawan baru yang tidak kalah hebatnya, yaitu pandemi Covid-19.
Sebagaimana diamini bersama, virus corona menjadi musuh besar bagi hampir semua sektor, tak terkecuali sektor transportasi, baik darat, laut, maupun udara. Sektor ini pun dibuat mogok oleh berbagai kebijakan dalam mencegah penyebaran virus corona seperti halnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Baca Juga: Emiten Penerbangan Kompak Dapat Rapor Merah, Siapa yang Paling Berdarah-Darah?
Akibatnya, roda bisnis menjadi tidak berjalan maksimal hingga berujung pada amblasnya pendapatan dan rugi besar-besaran. Lantas, separah apakah dampak tersebut terhadap kinerja keuangan dari dua emiten transportasi taksi di Indonesia? Simak ulasan berikut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih