Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kelola Modal PWMP, 3 Milenial Asal Magelang Sukses Jadi Miliarder

Kelola Modal PWMP, 3 Milenial Asal Magelang Sukses Jadi Miliarder Kredit Foto: BPPSDMP

Di 2016 dengan modal sebesar Rp15 juta, Rayndra bersama kedua rekannya, Faizal Bayu Kusworo dan Ismi Nur Aini Zuliyanti, merintis usaha dengan nama Cipta Visi Group yang fokus pada peternakan ayam jawa super, persilangan ayam petelur dan ayam bangkok.

"Alhamdulillah peternakan ayam menguntungkan, sisa keuntungannya kami gunakan untuk melebarkan sayap usaha ke peternakan kambing. Kami juga mendapatkan tambahan modal dari pinjaman bank Rp50 juta. Tak hanya itu, pada 2018 kami mendapatkan suntikan dana dari PWMP lagi sebesar Rp30 juta," papar Rayndra.

Kini Cipta Visi Group telah memiliki 700 kambing dan 20 sapi. Kandang tersebar di Desa Sidorejo, Desa Ngadirejo, dan Desa Pangarengan. Ada juga penggilingan pencacah sampah plastik dengan kapaitas 5 ton per minggu. Bila ditotal, aset perusahaan tiga milenial ini mencapai kisaran Rp3 miliar.

Sebagai generasi milenial yang melek internet, Rayndra pun lihai memanfaatkan kecanggihan teknologi, ia terbiasa presentasi secara daring. Ketiga milenial ini mampu menarik investor dengan konsep beternak kambing, domba, dan sapi yang minim modal dan pertanian terintegrasi dengan sentuhan inovasi dan teknologi.

Hal ini terbukti dengan adanya investor dari Papua yang belum pernah bertemu dengan Rayndra, tetapi memercayakan modal Rp100 juta. Rayndra juga sering berbagi ilmu jadi wirausaha pertanian di channel Youtube Cs Sapi.

Untuk mengajak generasi muda seusianya mau terjun ke sektor pertanian, Rayndra membuat kandang hewan ternaknya secara sederhana. Terkadang kayu bekas atau bahan murah dipakai untuk membuat kandang atau keperluan lainnya.

"Saya buat kandang sederhana, supaya bisa ditiru. Kalau investasi awal sudah tinggi, nanti orang tidak tertarik. Yang penting tujuan dan manfaatnya sama. Yang pasti, manajemennya yang butuh diajarkan. Untuk pakan kami mengolah pohon jagung yang tidak dimanfaatkan untuk pakan dengan cara difermentasi. Alhasil, kotoran hewan tidak bau. Lingkungan kandang pun tidak jorok. Bahkan, kotoran hewan bisa langsung dimanfaatkan untuk pupuk," jelas Rayndra yang sedang melanjutka pendidikan S-2 di UPN Veteran Yogyakarta.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: